Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tegakkan Kedaulatan Mata Uang Rupiah, Nurdin Bertekad Kepri Harus Bangkit
Oleh : Charles Sitompul
Selasa | 08-08-2017 | 19:38 WIB
Nyrdin-basirun.gif Honda-Batam
Gubernur Kepri, Nurdin Basirun (Foto: Humas Pemprov Kepri)

BATAMTODAY.COM, Batam - Gubernur Kepri Nurdin Basirun menegaskan, pihaknya tidak diam dengan kondisi perlambatan ekonomi saat ini. Nurdin pun bertekad Kepri harus bangkit dan bergerak dalam perekonomian.

Hal itu disampaikan Nurdin saat pelepasan tim ekspedisi layanan kas keliling dan edukasi publik ke pulau terdepan, terpencil dan tertinggal (3T), serta penandatanganan MoU Pilot Project BI Jangkau yang digelar di Pelabuhan Batuampar, Kota Batam, Selasa (8/8/2017).

"Tembok penghambat, salah satunya pelayanan birokrasi, akan terus kita perbaiki. Pertumbuhan ekonomi harus terus kita dorong. Sudah saatnya kita bisa mandiri. Jangan terus bergantung dengan luar negeri," tegas Nurdin.

Menurutnya, sangat banyak potensi yang dimiliki Kepri untuk terus dikembangkan. Seperti potensi pariwista, perikanan dan perkebunan. Potensi itu tersebar merata, seperti di Lingga, Bintan, Natuna hingga Anambas. "Potensi ini yang akan terus kita manfaatkan dan perbesar ke depannya," tandasnya.



Dalam kesempatan itu, Nurdin juga menegaskan, kedaulatan mata uang rupiah harus terus terjaga di seluruh wilayah Indonesia. "Jangan ada transaksi mata uang asing di wilayah NKRI," imbuhnya.

Tidak hanya kedaulatan mata uang rupiah, kata Nurdin, tapi kedaulatan lain, seperti ekonomi, kedaulatan pangan juga harus terus dijaga. "Kita tidak rela kedualatan wilayah NKRI terancam, karena akan mengganggu stabilitas wilayah negara kita tercinta," kata Nurdin lagi.

Keberadaan uang rupiah, kata Gubernur, sudah seharusnya menjadi alat transaksi di wilayah NKRI. Karena itu merupakan mata uang sah negara ini.

Diakui Nurdin, di Kepri pihaknya terus melakukan pengawasan bersama pihak terkait. Karenanya, dia sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan BI bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut dalam menjangka pulau terdepan, terpencil dan tertinggal.

Kepala Bank Indonesia Kepri, Gusti Rizal Ekaputra, menjelaskan, rogram ini dilaksanakan bersempena dengan HUT Kemerdekaan RI ke-72. BI bekerja sama dengan TNI AL untuk melayani kebutuhan akan mata uang rupiah hingga ke pelosok-pelosok pulau terdepan terpencil dan tertinggal.

Bank Indoniesia, kata Gusti, terus berusaha memastikan seluruh transaksi ekonomi yang ada di pulau-pulau tersebut menggunakan mata uang rupiah. Jangan sampai transaksi yang ada di pulau-pulau terluar menggunakan mata uang asing.

Meski diakui tidak mudah untuk mendistribusikan mata uang rupiah hingga ke pulau-pulau terdepan, tapi komitmen BI akan terus dilakukan. "Ini semua demi pengabdian dan sumbangsih bagi negara kita tercinta," ujarnya.

Nantinya, tim ekspedisi akan mengelilingi wilayah Jemaja, Tarempa, Ranai hingga pulau-pulau terluar yang ada di wilayah Kepri. Selain itu tim ekspedisi juga akan memberikan edukasi pembelajaran, seperti pengenalan keaslian mata uang rupiah, hingga bantuan mesin genset ke setiap pulau yang disinggahi.

Sementara Danlantamal IV Tanjungpinang, Laksamana Pertama TNI R. Eko Suyanto, menjelaskan, sejauh ini dari kurang lebih lima tahun program ini dijalankan, setidaknya sudah 35 pulau yang berhasil dijelajahi bersama tim ekspedisi.



Termasuk salah satunya yang sudah dilakukan yakni Kepri. Ini semua, guna memberikan pemerataan pembangunan di wilayah terdepan. Dengan demikian, ada azaz pemerataan yang diterima semua wilayah ditanah air.

Acara diakhiri dengan penandatanganan MoU antara Bank Indonesia yang langsung dilakukan oleh Kepala BI Kepri Gusti Rizal Ekaputra dan Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri diwakili Direktur Operasional Deni Mulya Akbar, dengan disaksikan Gubernur Kepri Nurdin Basirun. Selanjutkan acara peninjaun ke dalam kapal yang akan digunakan tim ekspedisi berkeliling.

Editor: Udin