Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pejabat Diminta Tak Hidup Mewah, Karena Tidak Cerminkan Pancasila
Oleh : Surya
Selasa | 15-11-2011 | 21:37 WIB

JAKARTA, batamtoday - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi mengimbau pejabat untuk peka terhadap rakyat kecil dengan tidak bergaya hidup mewah. Prilaku bergaya hidup mewah dan tidak peka terhadap rakyat kecil, tidak mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

"Yang wajar-wajar saja, tidak perlu berlebihan," kata Gamawan usai seminar Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan dalam Mewujudkan Masyarakat Demokratis kemarin.


Menurut Gamawan, hidup secara wajar itu lebih menyenangkan dan membuat hati lebih tenang. Karena itu, pihaknya setuju dengan kritik yang disampaikan Ketua KPK Busyro Muqoddas yang mengingatkan agar pejabat tidak hidup hedonis dan bergaya mewah dalam kesehariannya.

Meski begitu, pihaknya tidak bisa mewajibkan pejabat untuk hidup sederhana sebab hal itu kembali ke kesadaran diri masing-masing. "Tidak bisa diatur, nanti jadi undang-undang dong? Kita hanya bisa memberi contoh," kata Gamawan.

Mendagri juga menilai  tidak penting menyebut kata "Pancasila" dalam setiap pidato. Yang lebih penting, bagaimana perilaku keseharian mencerminkan nilai-nilai Pancasila.

"Walau pun tak sering kita sebut, tapi perilaku harus mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Dari ujung rambut hingga ujung kaki, setiap tindak tanduk harus sesuai nilai-nilai Pancasila," katanya.

Gamawan mengatakan, dulu di era pemerintahan Orde Baru, pidato seorang pejabat tidak afdol jika tidak berulang kali menyebut Pancasila. Namun, kritik terhadap rejim Orde Baru, adalah tiadanya kesamaan kata dengan perbuatan.

"Setiap pidato disebut Pancasila, Pancasila, Pancasila, tapi perilaku tak mencerminkan nilai-nilai Pancasila," kata Gamawan.

Diceritakan Gamawan, sebagai pejabat yang pernah menjabat di era Orde Baru, dirinya tercatat sudah enam hingga tujuh kali mengikuti penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). "Saya Pancasila hapal betul, tapi nilai-nilai belum bisa menjalani," kata mantan gubernur Sumbar itu.

Karenanya, dia mengusulkan agar penanaman nilai-nilai Pancasila dilakukan dengan cara-cara yang lebih aplikatif, bukan teoritis semata.  "Dulu teori banyak. Ke depan, aplikasi yang penting," pesan Gamawan di hadapan ratusan guru SLTA yang hadir di acara itu.