Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Keberhasilan Pembangunan Pendidikan di NTB Patut Dicontoh
Oleh : Irawan
Minggu | 23-07-2017 | 19:30 WIB
oso_pilar_ntb.gif Honda-Batam
Wakil Ketua MPR Oesman Sapta saat membuka Sosialisasi Empat Pilar MPR dikalangan santri Pondok Pesantren Darul Kamal Nahdlatun Wathan Kembang Kerang, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat,

BATAMTODAY.COM, Lombok Timur - Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta mengapresiasi keberhasilan masyarakat NTB, khususnya Nahdlatul Watan dalam membangun dunia pendidikan. Karena dengan biaya swadaya, dan tanpa bantuan pemerintah, masyarakat NTB berhasil membangun lembaga pendidikan berbagai jurusan dan tingkatan. Sementara di tempat lain, kata Oso, biasanya lembaga pendidikan berdiri dan dibiayai pemerintah.

Pernyataan itu disampaikan Oso usai membuka Sosialisasi Empat Pilar MPR dikalangan santri Pondok Pesantren Darul Kamal Nahdlatun Wathan Kembang Kerang, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Minggu (23/7/2017) dalam keterangannya

Keberhasilan masyarakat NTB membangun pendidikan kata Oso patut ditiru daerah lain. Dan ke depan Oso berharap pemerintah tak berpangku tangan. Sudah semestinya pemerintah membantu dalam pengembangan lembaga pendidikan tersebut.

"Nahdlatul Wathan telah membeli dan membangun gedung pendidikan secara mandiri. Ke depan giliran pemerintah harus berkontribusi untuk ikut membantu mengembangkannya", kata Oso lagi.

Menurut Oso, ia melihat masyarakat NTB sudah sangat merindukan adanya kemajuan diberbagai bidang. Bukan saja bidang pendidikan yang sudah dicapai, tapi juga bidang ekonomi, kesehatan dan kesejahteraan.

Hentikan pertikaian
Pada kesempatan itu, Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta juga menegaskan bahwa persoalan suku, agama, ras dan antar golongan sudah selesai sejak lama. Karena itu, tak ada alasan bagi bangsa Indonesia bercerai berai, apalagi karena alasan asal usul, warna kulit maupun agama.

Ke depan, menurut Oesman Sapta Indonesia memiliki tantangan sangat besar. Yaitu upaya negara-negara asing menguasai kekayaan alam di Indonesia.

"Kita harus menghentikan pertikaian diantara sesama anak Indonesia. Mari bersatu untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat", katanya.

Oso mengingatkan pertiakaian diantara bangsa Indonesia hanya akan menguntungkan bangsa asing. Karena mereka akan lebih gampang menguasai Indonesia. Tetapi bangi bangsa Indonesia, pertiakain itu hanya kan menyebabkan kerugian yang sangat besar.

Editor: Surya