Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lahirkan Aparatur Berkualitas, Sejumlah Pemda Teken MoU dengan Perguruaan Tinggi dan BPKP
Oleh : Charles Sitompul
Rabu | 19-07-2017 | 16:56 WIB
Mendagri,-BPKP,-serta-sejumlah-Kepala-Perguruan-Tinggi-Usai-melakukan-Penandtangan-MoU.gif Honda-Batam
Mendagri, BPKP, serta sejumlah Kepala Perguruan Tinggi usai melakukan Penandtangan MoU (Foto: Charles Sitompul)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Untuk mengembangkan program Center of Excelence dalam menghasilkan sumber daya aparatur yang berkwalitas, sejumlah pemerintah daerah, termasuk Kepri, melakukan penandatanganan kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan perguruaan tinggi dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) di kantor BPKP, Jakarta, Selasa (18/7/2017).

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahyo Kumolo, yang menyaksikan langsung penandatangan MoU itu berharap, program pengembangan Center Of Excelence antara BPKP, Pemerintah Daerah dan Perguruan Tinggi itu, bisa menghasilkan kualitas aparatur dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih baik.

"Dengan SDM aparatur yang berkualitas, akan bisa menghasilkan tata kelola keuangan yang akuntable dan transfaran," ujar Mendagri Tjahjo Kumolo, usai menyaksikan penandatangan MoU pengembangan Center Of Excelence akuntabilitas sektor publik itu.

Tjahyo juga mengatakana, dalam setiap pembahasan kebijakan pembangunan di daerah, kepala daerah harus mengajak perguruan tinggi. Hal tersebut dimaksudkan sebagai penyeimbang dan dapat memberikan masukan atas sejumlah program pembangunan yang akan dilaksanakan.

Dari Kepri, pertemuaan dan penandatangan MoU ini dihadiri Sekdaprov Kepri, TS Arif Fadillah, bersama sejumlah Kepala Daerah lainnya, baik itu Gubernur, Bupati/ Wali Kota di Indonesia.

Arif Fadillah sangat mengapresiasi MoU ini. Karena dengan penandatanganan kerja sama tersebut, memberikan kesempatan kepada aparatur untuk lebih baik lagi. Caranya, dengan terus mendorong mereka untuk lebih maju dengan peningkatan SDM melalui pendidikan dan tugas belajar.

"Di Kepri hal ini sudah kita lakukan dan bahkan mereka (ASN-red) diberikan pelatihan dan ada yang dikirim untuk belajar di BPKP. Hal ini, akan terus kita laksanakan ke depannya," jelas Arif Fadillah.

Arif Fadillah juga mengatakan, saat ini, Pemerintah Provinsi Kepri juga telah memiliki aparatur di bidang akuntansi yang cukup mumpuni. Bahkan, masing-masing OPD di Pemprov Kepri sudah ada dua aparatur yang memang cakap dalam bidang akuntansi dalam membuat laporan keuangan.

Arif juga mengklaim, dengan tersedianya tenaga akuntansi yang handal di Provinsi Kepri, sangat berdampak positif pada laporan akuntabilitas keuangan Pemerintah Provinsi Kepri, yang mendapat Opini Wajar Tanpa Pengecualiaan selama 7 tahun dari LHP-APBD Provinsi Kepri oleh BPK.

"Tenaga-tenaga akuntan di pemerintah ini akan terus didorong hingga ke depan makin baik lagi," sebutnya.

Sementara itu, Kepala BPKP, Ardan Adi Perdana mengatakana, sangat mengapresiasi adanya kesepakatan antara Pemerintah Daerah, BPKP serta Akademisi dalam pembangunan SDA, khususnya tenaga akutansi keuangan daerah itu.

Dengan kebutuhan yang kuat akan Sumber Daya Manusia yang berkualitas kata Ardan, salah satunya bisa dipenuhi melalui para praktisi Akademisi. Nantinya BPKP mempunyai keinginan yang kuat untuk bersama-sama mewujudkan tata kelola Perguruan Tinggi yang baik (Good University Governance).

Ardan juga berharap, kerja sama yang dilakukan bukan hanya pada Center of Excelence saja, tapi juga mempunyai peran lain seperti center of knowledge, center of change dan social education.

Dengan center of excellence, Perguruan Tinggi dituntut untuk mengembangkan ide dan konsep untuk memberdayakan potensi daerah, khususnya bidang iptek dan seni dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan mengedepankan prinsip pembangunan yang berkelanjutan (suistainable development).

"Sebagai center of knowledge, Perguruan Tinggi merupakan salah satu katalisator pembangunan dengan menggunakan fasilitas yang dimiliki seperti tenaga pengajar, ahli, riset, perpustakaan dan prasarana pendukung lainnya," ujarnya.

Sebagai center of change, Perguruan Tinggi juga mempunyai peran memberikan masukan maupun kritik yang membangun kepada pemerintah yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan sebagai social education, Perguruan Tinggi mempunyai peran mendidik masyarakat luas. Sehingga mereka sadar dan ikut berpartisipsi aktif dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dalam rangka mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih baik.

Editor: Udin