Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasus Kerusuhan Batuaji

Enam Saksi Jalani Pemeriksaan
Oleh : Hendra Zaimi/Dodo
Kamis | 10-11-2011 | 17:31 WIB
batuaji-rusuh.gif Honda-Batam

Polisi melakukan penjagaan saat kerusuhan Batuaji pecah pada pekan lalu. (Foto: Hendra)

BATAM, batamtoday - Enam saksi kembali diperiksa penyidik Satreskrim Polresta Barelang, Kamis (10/11/2011)  terhadap kelanjutan kasus insiden berdarah di gang Kalimutu, Simpang Base Camp, Batuaji yang menewaskan Zubair Dadi (50) petugas keamanan PT Makmur Pratama Perdana.

 

Pantauan batamtoday di unit I (Vice Control) tampak keenam saksi tengah memberikan keterangan kepada penyidik sejak pukul 10.30 WIB dan  pemeriksaan sendiri dilaksanakan tertutup dari awak media.

"Saksi sudah di dalam ruangan diperiksa penyidik, mudah-mudahan kita mendapatkan hasil dari pemeriksaan hari ini," ujar perwira di Satreskrim Polresta Barelang yang enggan namanya disebutkan kepada batamtoday.

Dia menambahkan, dari hasil pemeriksaan nanti bisa ada nama yang ditetapkan sebagai tersangka dalam insiden yang dipicu dari sengketa lahan tersebut.

Sebelumnya sudah ada tujuh orang yang diperiksa namun belum ada penetapan tersangka seorangpun. Polisi mengaku butuh data dan bukti-bukti kuat untuk menetapkan tersangka dalam kasus itu, sehingga polisi kembali memeriksa enam orang lagi.

Diberitakan sebelumnya, bentrok warga dengan penjaga keamanan PT Makmur Pratama Perdana (MPP), Kamis (3/11) dini hari sekitar pukul 03.30 WIB, di area ruli Simpang Base Camp, Batuaji, yang menelan korban tewas bernama Zubair (50) petugas keamanan akibat serangan warga.

Polisi menduga keributan itu dipicu balas dendam. Hingga kini polisi belum menetapkan tersangka yang dianggap sebagai otak pelaku dalam kasus keributan dan penyerangan terhadap panjaga keamanan PT MPP yang menewaskan seorang penjaga lahan tersebut.

Penyerangan warga terhadap penjaga keamanan sebuah perusahaan pengembang (developer) tersebut dipicu balas dendam. Pada Minggu (30/10) pihak keamanan PT MPP di lokasi tersebut menyerang warga yang menyebabkan seorang warga bernama Ismail Baka korban babak-belur.