Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

NASA Siapkan Nuklir untuk Sumber Enegri Manusia di Mars
Oleh : Redaksi
Sabtu | 08-07-2017 | 11:15 WIB
nasa-01.gif Honda-Batam
Ekspedisi NASA di planet Mars.(wikimedia.org)

BATAMTODAY.COM, Batam - Langkah serius Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) membangun koloni manusia di Mars mulai ditempuh dengan pembangunan sumber energi. NASA berencana mengugnakan nuklir sebagai sumber energi untuk kehidupan manusia di Mars.

Proyek senilai Rp 190 miliar rencananya akan digunakan untuk membangun reaktor nuklir setinggi 1,98 meter. Namun begitu, NASA terlebih dahulu menguji coba pembangunan proyeknya di Bumi.

Sejauh ini rencana pembangunan Mars tertuang dalam proposal Planetary Science Vision 2050 Workshop dan akan mulai direalisasikan pada 2050 mendatang.

Dalam uji coba pertama, reaktor ditargetkan bisa mengurai atom uranium untuk mendorong mesin menyala. Jika uji coba ini berhasil, NASA akan selangkah lebih dekat menuju misi membuat koloni di Mars.

Di Planet Merah, reaktor nuklir akan menjadi sumber daya utama untuk membantu memproduksi oksigen, cahaya, air, panas, hingga listrik sebagai daya kendaraan dan penelitian ilmiah.

Jauh sebelum memutuskan untuk menggunakan reaktor nuklir, NASA sudah melakukan serangkaian eksperimen sejak 1960. Melalui program SNAP (System for Nuclear Auxiliary Power), NASA menggunakan reaktor nuklir termoelektrik untuk menciptakan sumber panas.

"Setiap reaktor nuklir bisa memproduksi tenaga hingga 10 kilowatt, cukup untuk menghidupi dua orang dalam ekspedisi di Mars," tulis NASA dalam situs resminya.

Bukan hanya membangun reaktor nuklir, NASA juga berencana melakukan kesiapan lain seperti membangun dinding magnet raksasa sebagai lapisan atmosfer buatan. Mengingat Mars merupakan planet dengan permukaan tandus dengan atmosfer tipis.

Di sisi lain, peneliti yakin kondisi tersebut bisa direkayasa dengan membangun dinding magnet di lapisan atmosfer yang diberi nama "magnetosphere".

Magnet yang terdapat dalam dinding tersebut nantinya akan menciptakan sirkuit elektrik yang bisa menghasilkan area magnet buatan. Seiering berjalannya waktu, area magnet buatan tersebut diharapkan bisa membangun kembali lapisan atmosfer yang tipis.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Gokli