Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Anak Ber-IQ Tinggi Cenderung Terhindar Penyakit Mematikan
Oleh : Redaksi
Jum'at | 07-07-2017 | 11:02 WIB
anak-013.gif Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Baru-baru ini seorang anak berusia 11 tahun yang berasal dari India, Anrnav Sharma, tercatat memiliki IQ yang mengalahkan Albert Einstein dan Stephen Hawking.

Padahal Sharma mengikuti Mensa Test tanpa persiapan sama sekali. Dia mencapai skor 162, lebih tinggi dari skor Einstein dan Hawking yang 160. Sebagai catatan, kamu sudah termasuk jenius kalau mencapai skor 140.

Sharma yang kini tinggal di Inggris ini sendiri tak ubahnya anak-anak normal. Dia suka bermain badminton, berenang, dan membaca. Tapi kecerdasan tinggi ini tak hanya membuatnya lolos tes Mensa yang rumit itu, tapi juga bisa berumur panjang lho.

Menurut penelitian yang diterbitkan di The BMJ baru-baru ini, didapati bahwa anak-anak yang memiliki kecerdasan tinggi, punya risiko lebih rendah terkena penyakit mematikan, seperti penyakit jantung, stroke, penyakit pernafasan, dan demensia.

Penelitian ini satu-satunya yang mencoba mencari tahu penyebab kematian pria dan wanita pada keseluruhan masa hidup mereka. Salah satu hasilnya, merokok adalah komponen penting dalam masalah kecerdasan dan mortalitas. Tapi di sisi lain, mereka mendapati hubungan antara kecerdasan tinggi dan hidup lebih lama.

Satu tim dari Universitas Edinburgh mencari hubungan antara skor IQ yang diukur pada usia 11 tahun dengan apa yang paling sering menyebabkan kematian pada pria dan wanita pada usia sampai 79 tahun.

Mereka meneliti data dari 33.536 pria dan 32.229 perempuan yang lahir di Skotlandia pada 1936, yang mengambil tes kecerdasan yang valid pada usia 11 tahun dan bisa dihubungkan dengan penyebab kematian sampai Desember 2015.

Penyebab kematian termasuk serangan jantung koroner, stroke, kanker spesifik, penyakit pernafasan, pencernaan, dan penyebab luar termasuk bunuh diri dan kematian akibat cedera, serta demensia.

Penyebabnya antara lain usia, masalah gender dan sosio ekonomi. Nah, peneliti juga ternyata menemukan adanya hubungan yang tinggi dengan kecerdasan yang tinggi pada masa kanak-kanak. Mereka yang cerdas sekali lebih rendah risiko kematiannya sampai usia 79 tahun.

Skor IQ yang lebih tinggi berkaitan dengan pengurangan risiko kematian akibat masalah pernafasan sampai 28 persen, 25 persen pengurangan risiko kematian akibat jantung koroner, dan 24 persen pengurangan risiko kematian akibat stroke.

Bisa saja ada bias pada penelitian ini dan itu diakui oleh para penelitinya. Tapi dengan sampel sebesar itu, follow up selama 68 tahun, membuat hasilnya menjadi menarik dan bisa dipertanggungjawabkan.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Gokli