Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menyikapi Kasus yang Menjerat Kepala Suku Duane

Pemerintah Diimbau Lebih Berhati-hati Beri Bantuan ke Masyarakat
Oleh : CR-16
Kamis | 06-07-2017 | 17:15 WIB
Kacabjari-dan-kasi-intel-Kejari-Karimun.gif Honda-Batam
Kacabjari Karimun di Tanjungbatu Kundur, Filpan Fajar Darmawan didampingi Kasi Intel Kejari Karimun. (Foto: CR-16)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Terkait penyelewengan dana bansos pembangunan rumah suku Duane, Kabupaten Karimun, Kacabjari Tanjungbatu mengimbau kepada pemerintah daerah untuk lebih berhati-hati dalam mengucurkan anggaran.

Kasus dugaan korupsi yang menjerat Kepala Suku Duane bernama Irwansyah, yang merupakan pegawai kelurahan di Tanjungbatu sebagai kasipem, yang merugikan negara sebesar Rp260 juta, membuat Kepala Cabang Kejaksaan Negeri (Kacabjari) Karimun di Tanjungbatu, Kundur, Filpan Fajar Darmawan, sedikit mengingatkan pemerintah daerah untuk dapat lebih berhati-hati dalam mengucurkan dana.

"Sudah selayaknya dan sepantasnya dalam pemberian hibah bansos untuk ke depannya mesti diverifikasi terlebih dahulu. Jangan sampai kita menjerat orang-orang yang tidak bersalah, seperti halnya Bansos di Suku Duane yang sebenarnya kita sudah tahu bahwa suku Duane atau suku laut yang tidak mengerti dalam hal bangun membangun," ujar Filpan.

Filpan menambahkan, untuk ke depannya sebaiknya pemerintah memberikan bantuan berupa rumah yang sudah jadi, tidak berupa uang maupun anggaran dalam hal pembangunan rumah.

"Jika pihak pemerintah provinsi maupun kabupaten hendak memberikan bantuan rumah, sebaiknya jangan dalam bentuk anggaran. Lebih baik dibangun dulu rumah tersebut, baru diberikan atau diserahkan ke masyarakat," ujarnya.

Dia mengatakan, dengan cara seperti itu mungkin lebih membantu, karena segala penyimpangan bisa menyempit. Sebab jika memberikan dana kepada yang tidak mengerti tata cara membangun, memberikan peluang kepada orang yang ingin berbuat hal yang tidak baik.

"Setidaknya dapat menjadikan segala indikasi penyimpangan bisa menyempit. Sebab jika anggaran diberikan kepada orang yang tidak mengerti dalam hal bangun membangun, sehingga membuka peluang bagi orang untuk berbuat hal yang tidak baik," ungkapnya.

Filpan berharap agar ke depannya untuk semua pihak Pemerintah agar lebih teliti dan lebih berhati-hati dalam pengucuran anggaran bantuan.

Editor: Udin