Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lempar Tas Berisi Bom ke Mapolres

Mapolres Karimun Mencekam, 3 Teroris Terobos Pos Penjagaan
Oleh : CR-16
Sabtu | 01-07-2017 | 17:05 WIB
terduga-teroris.gif Honda-Batam
Salah satu terduga teroris diamankan petugas (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Suasana Mapolres Karimun sangat tegang dan mencekam. Pasalnya, tiga orang terduga teroris berupaya menjebol pos penjagaan Mapolres Karimun. Bahkan sebelum dilumpuhkan, sempat terjadi perkelahian sengit antara petugas dan pelaku dan pelaku pun sempat melemparkan sebuah tas yang diduga berisikan bom, Jum'at (30/6/2017) sore.

Awalnya, seseorang yang dari tampangnya tidak dicurigai masuk ke Polres. Namun begitu masuk, langsung menyerang petugas dengan tangan kosong dan akhirnya dapat dilumpuhkan. Saat itu pelaku dilumpuhkan dengan satu lawan satu.

Tak lama berselang, muncul 2 orang yang diduga merupakan teman dari pelaku. Mereka berboncengan dengan menggunakan sepeda motor, di mana salah satunya membawa tas ransel dan senjata tajam (pisau). Kemudian 2 pelaku tersebut masuk ke Polres dan menabrakkan motornya ke pos penjagaan. Sedangkan tas dilemparkan ke dalam Mako.

Sempat terjadi perkelahian sengit antara petugas dengan 2 pelaku dan kemudian pelaku dapat dilumpuhkan.

Selanjutnya, petugas SPK melaporkan ke Kapolres, lalu status quo pun diberlakukan. TKP ditutup dengan police line agar masyarakat tidak masuk dan mendekat. Sedangkan tersangka dibawa ke Satreskrim.

Beberapa saat kemudian, Kasat Reskrim mengambil alih TKP dan langsung berkoordinasi dengan Kapolres untuk meminta bantuan kepada unit Jibom Subden Gegana.

Langkah awal mengantisipasi kemungkinan yang tidak diinginkan, Sat Intel datang ke lokasi dengan menggunakan mobil yang memiliki alat jemper untuk mendeteksi apakah benda tersebut merupakan logam berat berupa alat untuk diledakkan.

Di samping itu, mobil jemper yang masuk ke lokasi, juga berfungsi untuk mengacak sinyal dari radius tertentu. Sehingga benda tersebut tidak akan berfungsi, jika pengeboman dilakukan dari jarak jauh. Sebab fungsi mobil Jemper tersebut untuk mensterilkan.

Beberapa menit berselang, Subden Gegana datang untuk mengamankan tas yang diduga berisikan bom tersebut dan dibawa untuk dievakuasi. Selanjutnya, pengecekan ke lokasi kembali dilakukan untuk memastikan kemungkinan adanya bom lainnya.

Usai pengecekan, dibutuhkan waktu 2 sampai 3 hari, menunggu pernyataan dari Kasat Reskrim bahwa lokasi tersebut sudah steril.

Simulasi antisipasi gangguan keamanan, terutama ancaman teroris tersebut melibatkan 60 personil dari Polres dan dipantau langsung oleh Kapolres Karimun AKBP Agus Fajarudin.

Menanggapi hal itu, Kapolsek Balai AKP Lulik mengatakan, dengan diadakannya simulasi ancaman teroris ini diharapkan agar anggota siap dan tahu apa yang harus dilakukan, ketika mendapat serangan yang datang secara tiba-tiba.

"Kita lakukan simulasi di Mapolres dengan tujuan agar kesiapan dari pada anggota agar tahu apa yang harus dilakukan ketika menghadapi serangan teroris yang datang secara tiba-tiba," ujar Lulik, Sabtu (1/7/2017).

Lulik juga menambahkan, ke depannya akan diadakan di Mapolsek Balai, sebab tidak menutup kemungkinan pelaku teroris akan menyerang Polsek, untuk itu pihaknya akan melakukan simulasi seperti ini di Polsek Balai.

"Untuk ke depannya kita akan buat simulasi juga di Polsek karena tidak menutup kemungkinan Polsek akan diserang, untuk itu kita akan lakukan agar anggota kita siap dalam situasi apapun dan kapan pun," katanya.

Editor: Udin