Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menko Darmin Akui Pertumbuhan Bisnis Ritel Melambat
Oleh : Redaksi
Kamis | 29-06-2017 | 09:50 WIB
darmin-011.gif Honda-Batam
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution. (wartaekonomi.co.id)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution membenarkan adanya perlambatan pertumbuhan pada industri ritel Tanah Air di tahun ini. Kendati demikian, Darmin menilai masih terdapat sejumlah peritel yang mampun tumbuh cukup baik pada paruh pertama tahun ini.

"Bahwa perkembangan ritel tidak setinggi waktu-waktu yang lalu, itu barangkali benar. Pasti ada yang mulai melambat, tapi ada yang tetap cepat," ujar Darmin, dikutip Rabu (28/6).

Darmin melihat, tak bergairahnya industri ritel lantaran perekonomian masih dalam tahap konsolidasi dari ketidakpastian ekonomi di tahun lalu. Namun, kondisi ekonomi menurut Darmin sudah mulai pulih dan akan berdampak pada mulai pulihnya sektor ritel.

Menurut Darmin, pulihnya kondisi ekonomi terlihat dari mulai membaiknya kondisi ekspor. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang Januari-April 2017, Indonesia telah membukukan surplus perdagangan mencapai US$5,33 miliar.

Surplus empat bulan pertama tersebut, terdongkrak lantaran adanya peningkatan ekspor yang mencapai US$48,9 miliar sepanjang Januari-April 2017. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu, ekspor Indonesia hanya sebesar US$41,04 miliar.

"Begitu ekspor jalan kembali, walau belum semuanya, pasti ada pengaruhnya ke penghasilan penduduk. Kalau (ekspor) makin pulih, konsumsi juga makin pulih," imbuh Darmin.

Kendati ekonomi disebut membaik, daya beli masyarakat disebut tak banyak terdongkrak.

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyebut, daya beli masyarakat sejak awal tahun ini tak mampu mendongkrak pertumbuhan ritel dalam negeri. Pertumbuhan industri ritel sampai akhir tahun ini diperkirakan tak jauh berbeda dengan tahun lalu yang berada dikisaran 8 persen hingga 9 persen.

Padahal, beberapa tahun sebelumnya, industri ritel mampu tumbuh di rentang 12 persen hingga 14 persen berkat melonjaknya gairah belanja masyarakat.

Sumber: CNNIndonesia
Editor: Gokli