Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Stok Gula Pasir di Batam Terancam Langka
Oleh : Ocep/Dodo
Senin | 07-11-2011 | 14:03 WIB
Gula-3.gif Honda-Batam

Gula impor yang beberapa waktu lalu sempat masuk ke Batam. (Foto: Dodo)

BATAM, batamtoday - Persediaan gula pasir di Kota Batam mengalami ancaman kelangkaan karena hingga kini belum ada pasokan  gula impor dan lokal yang masuk ke kota ini.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kota Batam Ahmad Hijazi, mengungkapkan para pemasok gula pasir sudah waktunya mendatangkan gula pasir ke Batam.

"Gula pasir sudah harus didatangkan untuk menghindari kelangkaan," kata dia hari ini, Senin (7/11/2011).

Hijazi menjelaskan, pihaknya sudah mendata persediaan gula pasir di lapangan dan diketahui bahwa stok di masing-masing pemasok sudah habis sedangkan stok di sejumlah distributor tinggal 4-5 ton.

Karena itu dia mengkhawatirkan jika hingga pertengahan bulan depan tidak ada pasokan yang datang, maka Kota Batam akan mengalami kelangkaan gula pasir.

Mengingat sudah lima bulan terakhir tidak ada pasokan yang didatangkan oleh para pemasok, khususnya pemasukan gula impor, setelah mendatangkannya pada Juni 2011 lalu sebanyak 9.000 ton.

Apalagi kebutuhan gula pasir di Batam saat ini sudah mencapai 1.800 ton per bulan.

Untuk itu dia berharap agar para pemasok gula pasir, baik gula impor maupun gula lokal, untuk secepatnya mendatangkan pasokan ke kota ini guna menghindari kelangkaan tersebut yang biasanya menjadi pemicu lonjakan harga.

Disperindag dan ESDM Kota Batam sendiri, lanjutnya, dalam waktu dekat akan melayangkan surat ke Badan Pengusahaan (BP) Kawasan FTZ Batam, Dewan Kawasan (DK) FTZ BBK dan Pemprov Kepri untuk meminta agar ketiga institusi tersebut menyikapi kondisi ini.

Terlebih kepada BP FTZ Batam dan DK FTZ BBK selaku otoritas perizinan pemasukan barang impor supaya meminta ke kementerian terkait menerbitkan lagi persetujuan importasi gula pasir ke kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Batam, Bintan dan Karimun (BBK).

"Importasi gula pasir sudah harus disiapkan mulai sekarang, jangan ketika sudah terjadi kelangkaan, baru diusahakan izinnya," sambung Hijazi.

Untuk diketahui, pemasukan gula pasir impor terakhir kali diizinkan oleh BP Batam kepada lima perusahaan di Kepri, antara lain PT Putra Kepri Mandiri, PT Pro Kepri Berjaya, PT Tri Maco Sukses, PT Sahabat Karya Mandiri, PT Batam Harta Mandiri, dan PT Pembangunan Kepri.