Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

SBY Sebut 3 Isu Ini yang Mesti Diwaspadai Bangsa Indonesia
Oleh : Redaksi
Sabtu | 17-06-2017 | 12:35 WIB
SBY11.gif Honda-Batam
Susilo Bambang Yudhoyono. (Foto: Tempo.co)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar silaturahim bersama tokoh agama Islam beserta kader dan pengurus Partai Demokrat Jawa Timur di Surabaya, Jumat, 16 Juni 2017.

"Kami berkumpul dan saling cerita bersama para kiai, ulama membahas banyak hal," ujar Soekarwo, Ketua Partai Demokrat Jawa Timur di sela-sela menemani SBY.

Pakde Karwo, sapaan akrabnya, menuturkan bahwa kunjungan SBY sangat dinantikan. "Sebelum berkunjung, Pak SBY bercerita kepada saya bahwa beliau kangen bersilaturahim ke Jatim, khususnya untuk bertemu dengan para tokoh agama," ucap Soekarwo yang juga Gubernur Jawa Timur ini.

SBY melalui siaran persnya, menyampaikan tiga isu penting yang harus diwaspadai bangsa Indonesia, yakni pertama isu ketidakakuran antara Qatar dan negara-negara Teluk, kedua maraknya aksi terorisme di negara-negara Eropa, dan ketiga Islamophobia yang mulai mewabah di dunia.

"Tiga isu itu patut menjadi perhatian bersama, Insya Allah kita bisa memberikan kontribusi pada dunia untuk mencarikan solusinya. Indonesia bisa menjadi contoh bagaimana Islam Nusantara menjadi Rahmatan Lil'alamin," ujarnya. "Mari gelorakan Islam sesungguhnya dengan cara-cara yang santun dan Islami," kata SBY.

Agus Harimurti Yudhoyono yang mengikuti ayahnya keliling Jawa Timur, menjadi pembicara dalam talk show kepemudaan bersama mahasiswa Universitas Negeri Surabaya. Agus juga menyampaikan ada 3 syarat yang harus dicapai untuk menuju Indonesia Emas 2045.

Pertama, Indonesia harus aman dan damai, kedua Indonesia adil dan sejahtera, serta Indonesia maju dan mendunia. "Kita harus jaga kedaulatan dan jangan sampai diganggu oleh siapapun. Indonesia juga harus aman dari terorisme, pemberontakan, separatisme, konflik komunal antarsesama anak bangsa," ucap anak sulung SBY yang mencalonkan sebagai Gubernur DKI Jakarta tapi gagal tersebut.

Sumber: Tempo.co
Editor: Yudha