Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tiga Tahun Menderita Tumor, Marbod Masjid di Lingga Tak Punya Biaya Berobat
Oleh : Nur Jali
Senin | 12-06-2017 | 10:02 WIB
makmur-01.gif Honda-Batam
Inilah kondisi Makmur, marbot masjid di Lingga yang sudah 3 tahun menderita tumor di bagian lehernya. (Foto: Nur Jali)

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Makmur (46), marbot masjid di Desa Kote, Kecamatan Singkep Pesisir, Lingga tiga tahun menderita tumor ganas di bagian leher. Ia terpaksa pasrah menahan rasa sakitnya karna tidak memiliki biaya untuk berobat.

Meskipun saat ini terdaftar sebagai pemilik kartu Jaminan Kesehatan dari Pemerintah Daerah, namun Marbot Masjid ini mengaku takut untuk berobat karna kondisi ekonomi keluarganya yang memang sangat sederhana.

"Istri saya hanya pembantu rumah tangga, saya sendiri kadang-kadang menoreh karet untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," Ujar Makmur, belum lama ini.

Makmur mengaku selama ini dirinya banyak yang menawarkan jasa ingin membantu melalui jalur pemerintah, tapi dia trauma karna mempersiapkan administrasi dan biaya operasional lainnya sudah memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit, belum lagi keluargnya tidak memiliki kendaraan sendiri.

"Motor saja kami tidak punya," ujarnya.

Karna tidak memiliki biaya untuk mengurusi keperluan-keperluan tersebut, membuat Makmur minder untuk melakukan pengurusan pengobatan penyakitnya. "Saya hanya pasrah pada yang maha kuasa, semoga ada jalan ke luar untuk penyakit saya ini," sebutnya.

Sebagai Marbot masjid, Makmur mengaku mendapat santunan dari kas masjid setempat. Santunan itu juga sangat membantu dirinya menyekolah dua orang anaknya, dan yang satunya sudah menyelsaikan Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun ini.

Tinggal di rumah gubuk dengan beratapkan daun sagu, Makmur menunggu keberkahan di bulan Ramadhan agar ada dermawan yang peduli kepada dirinya.

"Semoga ada berkah di bulan Ramadhan ini untuk keluarga kami," harapnya.

Sementara itu, Kasmiran, salah satu tetangga Makmur mengatakan keluarga tersebut memang terlihat tegar dan jarang mengeluh meski kehidupan mereka berkecukupan. "Meski sakit mereka biasa-biasa saja dan terlihat tenang dalam menjalani kehidupan," ujarnya.

Bahkan, meski tumor yang diderita di lehernya semakin membesar dan bertambah benjolannya, Makmur tetap melakukan aktivitas di masjid dan di Kebun. Fasilitas rumah yang sederhana seperti televisi dan parabola juga pemberian dari sanak saudaranya.

"Kita berharap pemerintah setempat juga memperhatikan kondisi tempat tinggalnya, yang tak pernah mendapat bantuan," kata Miran.

Editor: Gokli