Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

MPR Nilai Perkembangan Sosial Politik Memprihatinkan
Oleh : Irawan
Selasa | 06-06-2017 | 09:38 WIB
mpr-01.gif Honda-Batam
Dialog Empat Pilar MPR RI, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (5/6/2017). Zulkifli Hasan didampingi Sekjen MPR RI Maruf Cahyono. (Foto: Irawan)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Ketua MPR Zulkifli Hasan menilai perkembangan sosial politik terakhir ini sangat memprihatinkan. Saat ini, katanya, sesama anak bangsa saling menghasut, main hakim sendiri, membenci, memfitnah dan bahkan sampai persekusi, boikot bandara dan pesta gay.

"Semua harus dihentikan. Kalau ribut terus semua akan merugi, hidup susah, makanya semua harus menghentikan dan bersatu kembali," tegas Ketua DPR RI Zulkifli Hasan dalam dialog Empat Pilar MPR RI, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (5/6/2017). Zulkifli Hasan didampingi Sekjen MPR RI Maruf Cahyono.

Untuk itu, lanjutnya, MPR RI akan mengundang 100 tokoh untuk membicarakan kondisi bangsa ini. Mereka itu antara lain Mahfud MD, Jimly Asshiddiqie, tokoh NU, Muhammadiyah, MUI, ICMI, PGI, Konghucu, Budha, Hindu, dan lain-lain.

Menurut Zulkifli kondisi sosial politik terakhir ini ada yang berusaha memecah-belah bangsa. Namun, dia tidak menjelaskan siapa pemicu pemecah-belah bangsa tersebut.

Selain itu Ketua Umum PAN itu mengakui jika pemahaman, penghayatan dan pengamalan terhadap nilai-nilai luhur Pancasila makin merosot.

"Jadi, kini harus masuk ke substansi Pancasila, nasionalisme termausk pasal 33 UUD NRI 1945 terkait perekonomian. Dimana banyak kepala daerah yang menguasai kekayaan di daerah, sementara rakyatnya masih miskin. Semua ini harus menjadi renungan bersama," ujarnya.

Menyinggung HTI dan FPI, Zulkifli menegaskan, siapapun dan ormas apapun yang bertentangan dengan konstitusi dan Pancasila, tidak boleh ada di Indonesia.

"Tidak boleh main hakim sendiri, persekusi, semua harus taat dan patuh pada aturan perundang-undangan," pungkasnya.

Editor: Surya