Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dinas Kesehatan Lingga Temukan Jajanan Takjil Berbahaya
Oleh : Bayu Yiyandi
Rabu | 31-05-2017 | 18:14 WIB
pedagang-takjil-di-Lingga1.gif Honda-Batam
Pedagang takjil di Ibu Kota Kabupaten Lingga, Daik (Foto: Bayu Yiyandi)

BATAMTODAY.COM, Daiklingga - Tim pengawasan makanan dari Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPP-KB) Kabupaten Lingga, menemukan beberapa jenis makanan yang mengandung zat berbahaya di sejumlah tempat jajanan takjil di wilayah Dabo Singkep.

Zat berbahaya itu yakni adanya penggunaan Natrium Benzoat dan Zat pemanis buatan.

"Sampelnya sudah dibawa ke Batam. Hasilnya belum kami terima. Tapi kami juga lakukan uji lab beberapa makanan. Sejauh ini tidak ditemukan Borak dan Formalin, namun beberapa di antaranya menggunakan pemanis buatan dan Natrium Benzoat," kata Sri Dewi, Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan di DKPP-KB Lingga kepada BATAMTODAY.COM ketika dihubungi, Rabu (31/05/2017) sore.

Munurut Sri, penggunaan zat pemanis buatan dan Natrium Benzoat yang berlebihan pada makanan dapat menyebabkan resiko buruk pada kesehatan.

Selain pemanis buatan dan Natrium Benzoat, Sri mengatakan, makanan hangat yang menggunakan kemasan plastik juga tidak dibenarkan. Misalnya lontong, susu kedelai, bakso dan beberapa jenis makanan lain.

"Soal kemasan juga perlu diperhatikan, lontong tidak dibenarkan pakai plastik. Kemasan itu rentan kana panas. Masyarakat harus memperhatikan lah soal kemasan itu. Jadi kalau beli bakso jangan mau dibungkus plastik. Es batu juga harus air yang sudah dimasak," ungkapnya.

Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar lebih teliti dalam memilih makanan untuk dikonsumsi saat berbuka.

Terkait kegiatan pengawasan makanan tersebut, lanjut Sri, timnya bekerja sama dengan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Kelas I Batam dan masih akan melanjutkan sidak di beberapa titik lainnya, termasuk lokasi jajanan takjil di Ibu Kota Kabupaten Lingga, Daik.

"Kami belum turun ke semua lokasi, baru sebatas Pasar Dabo dan sekitar. Pekan depan kami lanjutkan lagi. Sebenarnya, kegiatan pengawasan ini rutin, tidak hanya saat bulan Ramadan saja. Biasanya tiga bulan sekali," tutupnya.

Editor: Udin