Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kapal Perang AS Berlayar Dekat Pulau Buatan Laut Cina Selatan
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 26-05-2017 | 08:50 WIB
pulau_buatan_by_reuters.jpg Honda-Batam
Cina telah membangun pulau buatan dari karang dan pulau kecil di laut Cina Selatan serta memasang beberapa kekuatan militer. (Foto: Reuters)

BATAMTODAY.COM, Washington - Sebuah kapal perang AS berlayar di dekat pulau buatan yang dibangun oleh Cina di Laut Cina Selatan, yang merupakan tantangan pertama atas wilayah perairan yang diklaim Beijing sejak Donald Trump menjadi presiden AS.

Menurut sumber yang tidak disebutkan namanya yang dikutip oleh media AS, USS Dewey melintas dalam jarak 12 mil laut dari Mischief Reef.

Cina mengklaim hampir semua kawasan di Laut Cina Selatan, termasuk karang dan pulau-pulau yang juga diklaim oleh negara lain.

Negara itu mengatakan tidak memihak dalam masalah sengketa wilayah, namun pada masa lalu mengirimkan kapal militer dan pesawat di dekat pulau sengketa di masa, dengan menyebutnya sebagai operasi "kebebasan navigasi" untuk memastikan akses terhadap rute pelayaran dan udara.

Program kebebasan navigasi AS menantang "klaim yang berlebihan" terhadap samudra dan ruang udara dunia. Program ini dikembangkan untuk mempromosikan ketaatan internasional terhadap Konvensi PBB tentang Hukum Laut.

Dalam beberapa tahun terakhir, AS menggelar operasi Kebebasan Navigasi melawan Cina, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam. Cina dituduh memanaskan situasi di kawasan dengan membangun pulau buatan dengan karang dan pulau kecil di laut

Baik AS dan Cina saling menuduh 'memiliterisasi' Laut Cina Selatan dan ada kehawatiran wilayah itu menjadi sebuah pemicu dengan konsekuensi global yang serius.

Manuver terbaru AS tampaknya menimbang hubungan dengan Cina di mana pemerintahan Trump berupaya untuk mencapai kesepakatan kerja sama untuk menangani ambisi nuklir Korea Utara.

Pada awal bulan ini, jet tempur Cina mencegat pesawat AS yang menurut pejabat AS tengah melakukan misi untuk mendeteksi radiasi di wilayah udara internasional.

Cina tidak mengeluarkan pernyataan terhadap insiden tersebut- namun pada masa lalu pernah menuduh AS melakukan pengintaian di atas wilayah perairan pesisir Cina.

Sumber: BBC Indonesia

Editor: Dardani