Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Desa Lancang Kuning Kembangkan Potensi Ekonomi di Sektor Pertanian dan Peternakan
Oleh : CR-15
Selasa | 23-05-2017 | 12:04 WIB
pertanian-01.gif Honda-Batam
Pengembangan sektor pertanian dan peternakan di Desa Lancang Kuning, Bintan Utara. (Foto: Siti Maysharah)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Desa Lancang Kuning, Bintan Utara akan kembangkan potensi ekonomi di sektor pertanian dan peternakan. Belum lama ini, Kepala Desa beserta masyarakat bekerja sama menanam tanaman organik dengan memulai gerakan tanam jagung pipilan (hybrida).

Kepala Desa Lancang Kuning, Kholili Bunyani membeberkan saat ini desa mereka sedang giat dalam mengembangkan potensi pertanian serta perternakannya. Apalagi sekarang mereka mendapat dukungan penuh dari Loka Pengkajian Teknologi Pertanian (LPTP) serta Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbang).

"Peternakan sapi di sini sudah ada dan berjalan sejak belasan tahun lalu. Alhamdulillah setiap tahunnya berkembang dengan baik. Saat ini jumlah sapi secara keseluruhannya ada 130 ekor. Yang 94 ekor akan disiapkan untuk proses penggemukan sebagai persiapan lebaran haji nanti," terang Kholili, Senin (22/5/2017).

Kata Khalil, dulunya sektor pertanian di Desa Lancang Kuning tidak berkembang. "Sebelum bekerja sama dengan LPTP Balitbang, masyarakat kami belum mengenal teknik penanaman secara organik, jadi mereka sempat menggunakan bahan kimia yang hasil panennya ternyata tidak maksimal," ujarnya.

Penjelasan lebih lanjut, katanya selain menanam jagung hybrida para petani juga sudah mulai menanam jenis sayuran organik seperti kangkung, sawi putih dan ubi cilembu.

"Alhamdulillah penanaman kangkung sudah berjalan hampir 2 minggu. Dan hasilnya subur-subur. Kurang lebih seminggu lagi kangkung ini sudah bisa kita panen," jelasnya.

Khalil mengaku, pihak desa akan terus bekerja sama dengan LPTP Balitbang beserta Kementrian Pertanian guna mengembangkan potensi yang sedang di garap ini.

"Ini bisa membawa keuntungan bagi desa kami karena baik di bidang pertanian maupun peternakan kita saling berkesinambungan. Contohnya kotoran sapi bisa difermentasikan dengan rumus yang sudah dipelajari dari LPTP untuk diolah menjadi pupuk. Jadi kita tidak perlu membeli pupuk lagi. Sekarang hanya perlu keseriusan dan ketekunan untuk terus mengembangkannya," imbuhnya.

Editor: Gokli