Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jelang Ramadan, Pedagang Petasan di Lingga Mulai Bermunculan
Oleh : Bayu Yiyandi
Senin | 22-05-2017 | 18:14 WIB
penjual-petasan-di-LIngga.gif Honda-Batam
Salah satu pedagang petasan mulai menjajakan dagangannya, tepat di sisi jalan raya ibukota Kabupaten Lingga (Foto: Bayu Yiyandi)

BATAMTODAY.COM, Daiklingga - Beberapa hari lagi jelang Ramadan, sejumlah pedagang petasan dan kembang api sudah mulai terlihat di wilayah ibukota Kabupaten Lingga.

Mulai dari ukuran petasan besar, sedang hingga kecil, tersusun rapi di meja berukuran 2 meter yang dijajakan para pedagang tersebut di pinggir jalanan raya.

Ketika ditemui, para pedagang itu mengaku hanya berjualan di saat bulan puasa, hari raya dan tahun baru. Karena di samping peluang bisnis yang menjanjikan, keuntungannya juga cukup lumayan.

"Saya tiap tahun berjualan petasan saat di bulan puasa, lebaran dan momen tahun baru. Ini saya baru buka, baru dua hari di Daik ni," kata Reno (25), salah seorang pedagang petasan, Senin (22/05/2017)

Dia menjelaskan, petasan dan kembang api yang dijajakannya itu didatangkan dari Jakarta. Sementara untuk harga yang dijual tergantung bentuk dan macam jenisnya.

"Petasan ini dari Jakarta. Saya baru juga di Daik ni. Saya ini dari Padang. Saya jualnya beda-beda. Ada yang Rp5000 ribu, ada juga yang harganya sampai ratusan. Kalau yang ratusan itu biasanya kembang api besar," ungkap Reno

Ia yang sudah belasan tahun jadi pedagang musiman itu mengaku hingga saat ini belum ada larangan dan imbauan dari aparat ataupun pemerintah setempat, terkait penjualan petasan tersebut.

Tapi, dia mengetahui bahwa petasan dengan daya ledak besar, sudah dilarang. Karena bisa membahayakan bagi masyarakat dan pengguna.

"Yang saya jual masih petasan yang aman-aman saja. Karena rata-rata daya ledakannya kecil. Adapun yang besar, tapi bukan yang meledak di bawah, tapi di atas udara," tutur Reno

Sementara di tempat terpisah, Kanit Reskrim Polsek Daik Lingga, Ipda Suwondo mengatakan, menyikapi mulai munculnya pedagang petasan, pihaknya tidak akan menghambat aktivitas itu, asalkan memiliki izin.

"Sepanjang petasan itu aman, tidak ada persoalan, tapi harus ada izin juga. Sebaliknya, walaupun ada izin tapi membahayakan, bisa saja langsung diamankan jika ada yang kedapatan," ujar Suwondo

Dia juga mengimbau agar masyarakat, khususnya pemuda tidak menggunakan petasan saat ibadah sedang berlangsung pada Ramadan nanti. Karena, itu akan sangat mengganggu dan bisa menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

Editor: Udin