Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mercedes akan Rakit Mobil Hybrid di Indonesia
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 19-05-2017 | 14:35 WIB
mercedez-benz1.gif Honda-Batam
Mercedes-Benz. (Foto: CNN)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Walau belum memulai langkahnya dengan memasukan mobil hybrid ke Indonesia. Rencana ke depan, keluaran Mercedes-Benz hybrid yang dipasarkan di tanah air akan berstatus rakitan lokal.

Deputi Direktur Marketing Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) Hari Arifianto, beralasan hal itu lantaran pajak yang dibebankan lebih bersahabat, ketimbang membawa kendaraan hybrid secara utuh.

"Indonesia kami inginnya dirakit di sini. Kenapa dirakit? Bukan apa-apa kemudahan yang diberikan pemerintah untuk pajak sangat bersahabat yang dirakit secara lokal," kata Hari di Jakarta, belum lama ini.

Selain itu menurut dia, jika memilih merakit di Indonesia, tentu tidak hanya mendapat teknologi hybrid, melainkan juga menambah keahlian bagi pekerja di dalam negeri.

"Berarti Indonesia bukan hanya dapat teknologi tingginya, tapi juga skill, tentang penanganan teknologi hibrida, segala macam ya meningkat," ujarnya.

Bila berkaca kepada negara lain, kemungkinan Mercedes mulai dengan kendaraan hybrid dari seri C dan E. Kata dia, meski ingin dirakit secara lokal, mulanya mobil hybrid Mercedes tetap berstatus impor terlebih dulu.

"Ya mungkin langkahnya seperti itu, baru kemudian dialihkan ke CKD. Karena liat dari marketnya, ada atau enggak. Orang kami fasilitas produksi ada kok di Indonesia ya. Kan sayang tidak dimanfaatin," kata dia.

Namun, tentunya itupun melihat dari kondisi perpajakan akan jenis mobil tersebut.

"Kalau memungkinkan itu yang ke Indonesia. Kalau enggak justru akan kasihan pelanggan, karena harga akan kebih mahal. Ini berkaca dari struktur perpajakan," kata dia.

Bagi Hari, saat ini kendaraan hybrid yang dijual di Indonesia pasti memiliki struktur pajak tinggi. Mengingat, pajak mobil hybrid selain termasuk barang mewah, tetapi juga jumlah mesin.

"Kenapa hibrida mahal, salah satu komponen utamanya karena dikenakan pajak untuk dua mesin, ya untuk mesin listrik dan bakar biasa," ucapnya.

Ia melanjutkan, mengenai kapan mobil tersebut akan masuk, hal itu kembali lagi kepada bentuk perhatian yang diberikan pemerintah. "Jadi kami akan lihat progresnya seperti apa, tergantung pemerintah juga. Ya kami udah siap, teknologi udah ada," kata Hari.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha