Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hutan Sungai Pulai Habis Dijarah, Pemerintah Tutup Mata
Oleh : Syajarul Rusydy
Kamis | 18-05-2017 | 10:50 WIB
hutan-011.gif Honda-Batam
Kondisi hutan Sungai Pulai, Bintan kian memprihatinkan. (Foto: Syajarul Rusydy)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Kondisi hutan lindung Sungai Pulai, Kelurahan Gunung Lengkuas, Kecamatan Bintan Timur, kian memprihatinkan saja. Bagaimana tidak? Perhatian pemerintah untuk melestarikan pohon di hutan itu sama sekali tidak terlihat.

Akibatnya, para pelaku pembalak hutan dengan leluasa menebang dan membabat pohon karena sanksi dan tindakan dari pihak terkait tidak ada. Bahkan, pembalak hutan itu tak takut menebang pohon-pohon besar yang tumbuh di pinggir jalan umum.

Lurah Gunung Lengkuas, Ivan Golar Riady mengatan, dirinya sempat melihat salah seorang sedang ingin membakar hutan tersebut. Saat itu juga ditegur dan diberitahu bahwa membakar hutan ada undang-undang yang harus dipatuhi.

"Pas saya lihat orang itu mau bakar, langsung saya tegur dan akhirnya mereka tidak jadi," kata Ivan saat ditemui di ruangan kerjanya, Kantor Lurah Gunung Lengkuas, Rabu (17/5/2017).

Namun, kata Ivan saat dirinya menanyakan kenapa hutan dibakar, orang tersebut juga tidak tahu lantaran pelakunya merupakan orang suruhan pihak lain.

"Saya tanyak kenapa hutan kok dibakar, dia (pelaku) jawab karena disuru dan hanya mengikutinya saja," kata Ivan lagi.

Terpisah, Tokoh Pemuda Bintan, Asri Suherman mengatakan, kondisi hutan Sungai Pulai sudah sangat memprihatinkan. Pohon-pohon besar nyaris punah akibat ditebang sembarangan.

"Sudah semakin parah aja, kayu kayu besar yang ada di situ (hutan) juga sudah habis ditebang, kemudian diangkut menggunakan truk," kata Eman.

Melihat kondisi hutan yang semakin parah, Emang minta kepada pemerintah, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan (LHK) Kepri untuk segera melakukan tindakan. Ia berharap, pemerintah bisa melindungi hutan tersebut dari para pelaku bisnis ilegal.

"Pemerintah jangan hanya diam saja, hal ini sudah meresahkan masyarakat sekitar, melihat kondisi hutan yang semakin parah," kata dia.

Editor: Gokli