Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Waduh, Pajak Dapur Arang dari Pembabatan Hutan Bakau di Lingga Disetor ke Koperasi
Oleh : Nur Jali
Rabu | 17-05-2017 | 17:02 WIB
dapur-arang-lingga1.jpg Honda-Batam
Salah satu dapur arang di wilayah Singkep Barat (Foto: Nur Jali)

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Salah satu pengusaha dapur arang di wilayah Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Ruslan, melalui perwakilannya mengungkapkan, bahwa usaha dapur arang yang mereka kelola dengan melakukan penebangan di hutan mangrove, sudah melakukan pembayaran pajak kepada pihak koperasi.

Hal ini terungkap saat salah satu aktivis LSM Peduli mengunjungi lokasi dapur arang tersebut. "Pengakuan Ruslan (salah satu pengurus dapur arang-red), mereka sudah sudah bayar pajak ke koperasi dan mengenai administrasi kita serahkan ke koperasi," kata Jon Cosmos, aktivis LSM Peduli, menirukan perkataan Ruslan saat ditemui wartawan, Rabu (17/5/17)

Mengenai sistim pengelolaan penebangan hutan bakau atau mangrove, menurutnya, pihak pengelola dapur arang hanya membelinya dari masyarakat seharga Rp350 ribu per tonnya. "Bakaunya mereka beli per ton dari warga," ujarnya.

Ketika dikonfirmasi kepada siapa pihaknya menyetorkan uang pajak tersebut, Ruslan mengatakan, dirinya biasanya menyetorkan langsung kepada pihak Koperasi Mangrove Lingga Lestari, yang diketuai oleh Iyan.

"Biasanya Iyan yang setorkan, ke mana kita kurang paham, yang jelas ke pihak pemerintah," sebutnya.

Dalam satu bulan beroperasi, dapur arang ini sendiri dapat menghasilkan puluhan ton arang untuk diekspor dan ke-24 dapur arang yang disebutkan oleh Badan Lingkungan Hidup tersebut, menurutnya hanya memiliki satu payung hukum koperasi, yang dikelola Iyan.

"Semuanya setor ke Iyan, karena dia yang punya koperasi," sebutnya.

Pantauan BATAMTODAY.COM di lapangan, kantor koperasi ini sendiri tidak diketahui keberadaannya di Dabosingkep. Bahkan, sebagian masyarakat mengatakan kantor Koperasi tersebut tidak pernah terlihat adanya aktivitas. Bahkan alamatnya di Daiklingga pun mereka tidak tahu.

"Lokasi pastinya kita tidak tahu, karena memang tidak ada aktivitas. Tapi kalau Iyan kita kenal dia juga punya media mingguan," kata Ahmad, yang mengaku mengenai pemilik koperasi ini, namun tidak mengetahui pasti keberadaan kantor koperasi tersebut.

Editor: Udin