Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polisi Buru Dua Kelompok Begal di Batam
Oleh : Yosri Nofriadi
Selasa | 16-05-2017 | 14:27 WIB
ekspose-begal.gif Honda-Batam
Kapolreta Barelang AKBP Hengky saat mengekspose penangkapan komplotan begal. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kanit Reskrim Polsek Batuaji, Iptu Rasmen Simamora, mengatakan, pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap empat pelaku begal. Kempat pelaku yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) ini berada dalam dua kelompok berbeda.

Komplotan pertama adalah komplotan begal yang diketuai oleh Rahman Bunga Lolongan (19), yang dienal dengan nama Rampol. Dari komplotan tersebut, Polsek Batuaji memburu tiga teman Rampol, yakni Acil, Iwan dan Fahmi.

"Target mereka anak -anak. Mereka sudah sangat meresahkan dan sudah sering masuk penjara," ujar Rasmen, Selasa (16/5/2107).

Sementara Rampol, sudah diamankan pada Selasa (3/5/2107) malam di samping Hotel Marlion, Marina. Saat diamankan Polisi, ia sempat melakukan perlawanan dan mencoba untuk melarikan diri. Namun berhasil ditangkap.

Saat dilakukan pemeriksaan, Rampol yang merupakan spesialis penjahat jalanan yang sering keluar masuk penjara, masih berupaya mengelabui polisi dengan mengaku masih di bawah umur. Rampol mengaku kelahiran 3 Juli 1999.

Untuk memastikan umur Rampol, Polsek Batuaji terpaksa harus memanggil Badan Pengawasan (Bapas) anak di bawah umur Tanjungpinang, yang sebelumnya pernah mendampingi pemeriksaan Rampol.

Setelah berjumpa dengan Rampol, anggota Bapas Tanjungpinang yang masih hafal dengan wajah Rampol memastikan bahwa Rampol bukan anak di bawah umur.

"Dua tahun lalu saya periksa umurnya sudah 17 tahun. Dia bukan anak di bawah umur lagi," ujar Rasmen menirukan anggota Bapas.

Satu orang DPO lainnya, yang saat ini dalam pengejaran kepolisian, adalah Fuad. Ia tergabung dalam komplotan Hamzah (35), sekuriti salah satu perumahan yang ada di Marina. Terakhir, komplotan ini membegal tiga orang pelajar di Marina City, Sekupang. Komplotan begal ini selalu membawa parang untuk mengancam korban.

"Dalam komplotan ini kita sudah amankan tiga orang. Diantaranya Hamzah dan Rasiman," jelas Rasmen.

Rasmen menyebut, dari informasi diperoleh Fuad saat ini berada di Medan untuk melihat orang tuanya yang sedang sakit. "Kita masih menunggu perintah, apakah akan dilakukan pengejaran ke Medan atau menunggu dia kembali ke Batam," ujarnya.

Editor: Yudha