Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Sikap KA KAMMI

Peristiwa Manado Telah Merobek Semangat Persatuan
Oleh : Irawan
Senin | 15-05-2017 | 10:39 WIB
fahri-dan-massa2.jpg Honda-Batam
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan massa penolaknya saat melakukan kunjungan ke Manado (kanan)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KA KAMMI), mengecam keras "cara" sekelompok orang yang mengatasnamakan masyarakat Manado, saat aksi penolakan kedatangan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, Sabtu (13/5/2017) kemarin.

Aksi penolakan yang berujung pada kekacauan tersebut, sungguh memalukan dan tidak sesuai dengan semangat Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan toleransi.

Kecaman ini disampaikan juru bicara Presidium Wilayah (Perswil) KA KAMMI Nusa Tenggara Barat, Muhammad Nurjihadi dalam siaran pers yang diterima wartawan, Senin (15/5/2017), menyikapi aksi penolakan yang dilakukan sekelompok orang terhadap Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah saat melakukan kunjungan kerjanya ke Manado, Sulawesi Utara.

KA KAMMI, lanjut Nurjihadi, sangat menghargai dan mengapresiasi sikap masyarakat Manado yang menolak sikap-sikap anti Pancasila, anti Bhineka Tunggal Ika, anti NKRI, intoleran dan radikal. Akan tetapi, ‘cara’ sekelompok orang yang mengatasnamakan masyarakat Manado saat aksi penolakan kedatangan Fahri Hamzah kemarin sungguh memalukan dan tidak sesuai dengan semangat Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan toleransi.

“Oleh karenanya, kami mengecam dengan keras sikap segelintir kelompok radikal Manado itu. Kami percaya, bahwa masyarakat Manado yang sejati adalah masyarakat yang cinta damai dan penuh kasih serta setia kepada NKRI dan UUD 1945,” katanya.
Peristiwa Manado itu, menurut dia telah merobek-robek semangat persatuan sebagian rakyat Indonesia. Bahkan, banyak yang ingin menuntut balas dengan melakukan aksi yang sama, banyak pula yang sudah saling caci dan hina di media sosial.

“Ini sungguh bahaya bagi kehidupan berbangsa kita. Kami juga semakin marah dan merasa perlu bersikap setelah menyaksikan aksi radikal di Manado itu disertai dengan ancaman Referendum dan Minahasa Merdeka. Itu adalah bentuk makar yang nyata terhadap NKRI dan benar-benar tidak konsisten dengan semangat awal aksi itu,” tegasnya.

Oleh karenanya, KA KAMMI mendesak pihak Kepolisian RI untuk mengambil langkah hukum yang serius kepada para Teroris dan Pemberontak itu, demi menjaga marwah dan wibawa NKRI di mata rakyatnya. Jangan sampai rakyat di daerah semakin berani menyuarakan merdeka, karena sikap tidak tegas dan tebang pilih Polri.

“Kami menulis sikap ini bukan sebagai pembelaan terhadap Fahri Hamzah yang merupakan Wakil Ketua DPR RI yang kebetulan dari Dapil NTB, bukan juga karena Fahri Hamzah adalah Presiden, pimpinan tertinggi organisasi kami, yaitu KA KAMMI. Tapi kami menulis ini karena kelompok radikal di Manado itu sudah mengancam kedaulatan NKRI dan memperolok kehormatannya dengan dikibarkannya bendera Minahasa Merdeka. Dengan sikap ini, kami ingin anda tahu bahwa kami sangat membenci sikap pengkhianatan terhadap negara seperti yang anda pertontonkan secara terbuka dan sengaja ke publik bangsa ini,” tegas Nurjahidi lagi.

Demi menjaga persatuan nasional, keutuhan NKRI, dan kewibawaan Pancasila, KA KAMMI lanjut Nurjihadi, menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya rakyat NTB agar menahan diri dan tidak terprovokasi. KA KAMMI, kata dia, mendukung dan desak Polri untuk mengusut dan menindak dugaan makar dan pengkhianatan pada bangsa oleh kelompok radikal di Manado ini.

“Kami juga meminta agar kelompok yang melakukan aksi radikal kemarin membuktikan kecintaannya pada tanah air dan bangsa ini, dengan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada rakyat Indonesia atas pengkhianatan yang mereka lakukan terhadap negeri ini,” pungkasnya.

Editor: Surya