Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polisi Terima Hasil Visum, Rupandi Diduga Tewas Akibat Bunuh Diri
Oleh : Yosri Nofriadi
Sabtu | 13-05-2017 | 10:50 WIB
rupandi.gif Honda-Batam
Petugas sedang melakukan evakuasi jenazah karyawan ATB Batam yang tewas digorok di Sagulung Batam. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Polisi telah menerima hasil visum yang dilakukan dokter rumah sakit Bayangkara Polda Kepri terhadap jenazah Rupandi, korban yang ditemukan tewas di rumahnya blok D nomor 57A, perumahan Griya, Kecamatan Sagulung beberapa hari lalu.

Hasilnya, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Dugaan sementara, korban tewas akibat bunuh diri.

"Dari keterangan dokter yang melakukan visum tidak ada ditemukan luka atau memar di bagian tubuh korban, selain yang ada di leher. Jadi untuk sementara belum ada tindakan kejahatan kalau korban dibunuh," ujar Kapolsek Sagulung AKP Hendrianto, Sabtu (13/5/2017).

Selain dari hasil visum, kata Hendrianto, dugaan korban tewas akibat bunuh diri juga diperkuat hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) ditambah keterangan sejumlah saksi yang telah diperiksa.

"Bisa dipastikan korban bunuh diri, karena pada saat jenazah ditemukan pintu rumah dalam keadaan terkunci dari dalam dan diperkuat dengan hasil visum," ujarnya lagi.

Hendrianto mengatakan pada saat Polisi melakukan olah TKP di dalam rumah Rupandi, ditemukan sebilah parang yang diduga kuat digunakan melukai lehernya dan seutas tali serta sebuah kertas yang berisi riwayat penyakit Rupandi yang isinya Rupandi menderita penyakit TBC dan HIV stadium III yang sudah lama dideritanya.

"Pada saat korban ditemukan, korban pada saat itu baru pulang dari rumah sakit RSUD Embung Fatimah. Korban sempat dirawat selama satu minggu di rumah sakit itu," jelasnya.

Sementara bercak darah yang ditemukan di kamar mandi, diduga merupakan hasil muntahan korban sebelum meninggal. Sedangkan parang yang ditemukan diduga untuk menyayat lehernya sendiri karena parang itu ditemukan di samping jasad korban.

"Ada tiga bekas sayatan di leher korban. Korban diperkirakan tewas sekitar lima jam setelah jasadnya ditemukan," ujarnya.

Meskipun demikian, kata Hendrianto, Polisi akan tetap mendalami penyebab Rupandi meninggal. Saat ini Polsek Sagulung sudah memeriksa tujuh orang saksi, dua diantaranya merupakan saksi yang pertama sekali menemukan jasad Rupandi, sementara lima lainnya merupakan orang yang terakhir kali berjumpa dengan Rupandi.

"Walaupun hasil visum sudah ke luar, kita akan tetap mendalami penyebab kematian korban," ujarnya singkat.

Editor: Gokli