Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diduga Mengalir ke Pimpinan

Uang Hasil Pungli Adil Setiadi Miliaran Rupiah Per Bulan
Oleh : Hadli
Kamis | 11-05-2017 | 18:38 WIB
ekspose-ott-pelabuhan-400x1921.gif Honda-Batam
Kapolda Kepri, Irjen Pol Sam Budigusdian saat melakukan rilis pungli tersangka Adil Setiadi (AS), Kasatker Terminal Umum Batuampar, Kantor Pelabuhan Laut BP Batam (Foto: dok.batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kapolda Kepri, Irjen Pol Sam Budigusdian mengatakan, dalam satu bulan aliran dana pungli tersangka Adil Setiadi (AS), Kasatker Terminal Umum Batuampar, Kantor Pelabuhan Laut BP Batam mencapai miliaran rupiah per bulan.

"Satu hari minimal 10 perusahaan. Kalau satu kali transaksi minimalnya Rp10 juta, kalikan aja 10 (Rp100 juta), kalikan lagi satu bulan (Rp3 miliar)," ujarnya di Mapolda Kepri, Rabu (10/5/2017).

Kapolda berjanji akan mengusut tuntas kasus pungli tersebut sampai ke pimpinan tersangka Aidil, yang diduga menerima aliran dana selama kurang lebih 4 bulan tersangka menjabat sebagai Kasatker Terminal Umum Batuampar, Kantor Pelabuhan Laut BP Batam.

"Tidak hanya kasus ini, kasus pungli di Pelabuhan Batuampar patut diduga masih banyak terjadi. Kasus ini pintu masuk mengungkap yang lainnya," papar dia.

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Kepri, Kombes Pol Budi Santoso mengatakan, saat ini pihaknya masih mengembangkan kasus pungli muat barang tersebut.

"Masih dalam penyidikan, pasti aliran dana itu mengalir ke atas," ujarnya.

Sebelumnya, Adil Setiadi, Kasatker Terminal umum Batuampar, Kantor Pelabuhan Laut BP Batam, ditangkap tim Saber Pungli Polda Kepri pada Senin (08/05/2017) siang.

Dalam aksinya, tersangka selaku Kasatker, meminta fee atau uang pelicin kepada perusahaan bongkar muat PT Lautan Jaya Sukses (LJS), dalam rangka mengeluarkan barang berupa module dari kawasan industri Batuampar.

"Segala administrasi sudah diselesaikan. Bahkan untuk penerimaan negara sudah dilakukan penyetoran degan cara transfer ke rekening BP Batam. Akan tetapi pihak pelabuhan Batam (Satker Pel Batam) ada meminta sejumlah uang (Rp10 juta) ke pihak PT LJS untuk dapat membongkar (mengeluarkan) module tersebut dari tempat produksi yang berlokasi di Kawasan Industri Batuampar," jelas Jenderal bintang dua ini.

Dijelaskan, module adalah sejenis alat yang digunakan untuk melakukan pengeboran minyak di tengah laut yang diproduksi oleh salah satu perusahaan di kawasan industri Batuampar.

Masih menurut Sam, pihaknya masih mendalami aliran dana tersebut, apakah uang hasil kejahatan pungli disetor keatasannya.

Editor: Udin