Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kebakaran di Pelabuhan Roro Penarik Lingga Diduga Ada Unsur Kesengajaan
Oleh : Bayu Yiyadi
Rabu | 10-05-2017 | 11:26 WIB

BATAMTODAY.COM, Daik Lingga - Gedung kantor utama Pelabuhan Roro Penarik di Desa Kelumu, Kabupaten Lingga, yang dilalap si jago merah pada Selasa (9/5/2017) malam sekitar pukul 23.00 WIB, diduga dibakar oleh oknum tak bertanggung jawab.

Dugaan banyak pihak itu dikuatkan kondisi gedung yang kesehariannya dipergunakan untuk keperluan administrasi kapal ASDP Roro ini belum dilengkapi fasilitas listrik.

"Iya aneh, padahal keberadaan pelabuhan ini belum dialiri listrik oleh PLN. Jadi mungkin sengaja dibakar atau lainnya," kata Yusrizal, Kepala Dishub Lingga, kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (10/05/2017).

Ia menyebutkan, pelabuhan tersebut hanya menggunakan mesin genset sebagai alat penerangan ketika malam hari dan juga melakukan aktivitas lainnya. Itu pun baru digunakan jika ada keperluan.

"Pelabuhan ini hanya pakai genset. Baru digunakan hanya untuk fasilitas gedung dan derek turun naiknya jembatan ( mobile breake) kapal Roro. Jika tidak ada aktivitas itu, tidak digunakan mesin gensetnya," jelas Yusrizal

Dikatakan Yusrizal, menurut keterangan dari para penjaga yang telah ditugaskan oleh pihaknya untuk menjaga pelabuhan itu ketika malam hari, sumber api terlihat pertama kali di atap gedung tersebut. Sementara penyebabnya belum diketahui secara pasti.

"Kita ada 5 orang yang ditugaskan sebagai penjaga malam di lokasi pelabuhan Roro. Tapi sifatnya sementara saja, karena sampai saat ini kita belum memiliki petugas jaga malam yang khusus. Dan juga setiap malam pintu pagar setelah aktivitas pelabuhan langsung dikunci. Jadi bingung juga dari mana sumber apinya," ungkap Yusrizal lagi.

Ia meminta kepada pihak yang berwajib segera mengusut persoalan itu. Karena keberadaannya belum diserah terimakan kepada Pemkab Lingga dan masih milik dari Dirjend Perhubungan Darat.

"Ini masih milik dari Dirjend Perhubungan Darat. Menurut saya ini ada unsur kesengajaan karena sumber apinya sangat aneh. Saya perkirakan kerugian hampir Rp200 juta. Sementara waktu akibat musibah ini kita buat pelayanan darurat dengan ruang tunggu yang seadanya," katanya.

Sementara hingga berita ini diturunkan, Pihak dari Polsek setempat masih melakukan olah TKP atas kebakaran tersebut dengan memberi garis batas Police Line. Saat ini kondisi bangunan kantor utama pelabuhan itu terlihat tinggal puing atapnya saja.

Editor: Gokli