Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Siapkan Jagung di Wilayah Perbatasan untuk Ekspor, Kepri Salah Satunya
Oleh : Redaksi
Rabu | 10-05-2017 | 10:38 WIB
jagung-01.gif Honda-Batam

Ilustrasi. (nasionalisme.co)

 

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menggelar rapat koordinasi gabungan untuk menyiapkan pasokan komoditas yang bisa diekspor dari wilayah perbatasan Indonesia. Adapun untuk tahap awal, pemerintah rencananya akan menyiapkan komoditas jagung.

 

"Hari ini kita rakor untuk membangun kedaulatan pangan dari wilayah perbatasan. Jadi di wilayah perbatasan itu kita sediakan lumbung pangan biar bisa langsung ekspor dari situ," ujar Amran seperti dikutip Antara, Selasa (9/5/2017).

Setelah berhasil mengembangkan Jagung, menurut Amran, pemerintah baru akan merambah pada komoditas lainnya seperti beras, terutama jenis organik yang kini diminati di pasaran.

"Jagung saja dulu, baru kemudian beras organik. Nanti ini diberikan sesuai benihnya," terangnya.

Amran menuturkan ada sejumlah wilayah perbatasan yang akan dikembangkan tahun ini untuk mengisi pasar ekspor ke negara tetangga. Wilayah Kepulauan Riau, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur misalnya, dikembangkan untuk ekspor ke Singapura, Malaysia dan Filipina. Kemudian wilayah Papua untuk mengisi kebutuhan ekspor ke Papua Nugini, serta Nusa Tenggara Timur untuk bisa mengekspor ke Australia dan Timor Leste.

"Malaysia misalnya, mereka impor beras 1,5 juta ton per tahun. Jagung mereka impor 3 juta ton. Dua (komoditas) itu saja kita isi ke Malaysia nilainya sudah Rp20 triliun," ungkapnya.

Selain wilayah perbatasan, Amran juga meminta kesediaan lahan pada kawasan penyangga Jabodetabek seperti Serang, Pandeglang, Lebak, Bogor, Cianjur, Karawang, Sukabumi, Bekasi hingga Lampung. Wilayah tersebut juga diminta kesediaannya untuk menggarap komoditas jagung.

"Minimal 200.000 hektare di sekitar Jabodetabek akan kita garap tahun ini. Kami akan menyiapkan pompa dan traktor untuk menggarap," ucapnya.

Amran menambahkan, setelah jagung, komoditas lain seperti cabai dan bawang juga akan diupayakan agar bisa dipenuhi dari kawasan-kawasan penyangga. Program tersebut juga diharapkan bisa berlaku di wilayah lain.

Sumber: CNNIndonesia
Editor: Gokli