Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Pusat Perhatikan Kepri, Datang ke Kundur Beri Bantuan Pertanian
Oleh : Redaksi
Minggu | 07-05-2017 | 09:00 WIB
l7-Mei-2017.gif Honda-Batam
Ilustrasi pertanian di Kepri (Sumber foto: Humas Pemko Tanjungpinang)

BATAMTODAY.COM, Karimun – Perhatian pemerintah pusat ke Provinsi Kepri semakin terlihat. Tidak hanya sering berkunjungnya pejabat pusat sekelas menteri, perhatian juga ditunjukkan dengan pemberian bantuan.

Seperti yang ditunjukkan Kementerian Pertanian. Belum lama ini, sejumlah staf Kementerian Pertanian turun ke Karimun tepatnya ke pulau Kundur.

Di sana mereka melakukan tinjauan perihal pertanian seperti meninjau langsung ke kebun-kebun milik masyarakat seperti kebun nanas dan sayur-mayur.

"Iya, pusat mengirim tim, sepertinya mau berikan bantuan tapi sebelumnya mereka lihat dulu, bentuk struktur tanah di Karimun, tanaman apa kira-kira yang cocok ditanami, begitu lah kira-kira kedatangan mereka," kata Bupati Karimun Aunur Rafiq belum lama ini.

Mengingat selama ini pulau Kundur berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW), diperuntukkan bagi pengembangan agrobisnis, Rafiq mengarahkan tim pantau dari pemerintah pusat tersebut ke sana.

Apa hasilnya? Rafiq mengaku pihaknya masih menunggu. Ia pun berharap mudah-mudahan penilaian tim pantau dari pemerintah pusat itu positif adanya yang berujung pemberian bantuan agar pulau terbesar di Kabupaten Karimun itu dapat dikembangkan dengan baik.

"Bantuan bisa saja dalam bentuk pelatihan-pelatihan sehingga petani-petani kita bisa tahu metode terkini bertani. Kalau sudah begitu, kita bisa mencukupi kebutuhan sembako secara mandiri tanpa harus bergantung pada barang dar luar daerah lagi," kata Rafiq usai menghadiri sebuah acara di Gedung Nasional Karimun belum lama ini.

Tercukupinya kebutuhan sembako secara mandiri, dikatakan Rafiq juga akan berdampak positif terhadap harga jual yang selama ini sering dikeluhkan warga.

Harga produk dalam Karimun tentu akan lebih murah dibandingkan produk luar daerah karena pertimbangan jarak dan waktu," terangnya.

Sumber: Tribunnews.com
Editor: Udin