Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Goyor, Sarung Tenun Khas Pemalang Hadir di Batam Bagus Trade Expo 2017
Oleh : Michael Elya Silalahi
Jum'at | 05-05-2017 | 17:02 WIB
Khumairoh-Nur-Hikmah,-Pemilik-Goyor-Sarung-Tenun-400x192.gif Honda-Batam

Khumairoh Nur Hikmah, Pemilik Goyor Sarung Tenun, Jumat (5/5/2017) memamerkan Goyor Sarung Tenun yang berasal dari Pemalang, Jawa Tengah pada booth pameran Batam Bagus Trade Expo 2017 yang diselenggarakan di auditorium Megamall Batamcenter Batam (Foto: Michael Elya Silalahi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Goyor Sarung Tenun yang berasal dari Pemalang, Jawa Tengah, ikut menyemarakan booth pameran Batam Bagus Trade Expo 2017 yang diselenggarakan di auditorium Megamall Batamcenter Batam. Dalam pameran tersebut, bagi Anda pecinta kain sarung, akan diberikan harga khusus hingga Minggu (7/5/2017).

"Masyarakat yang mengerti nilai dan proses produksi kain sarung Goyor, akan tertarik dengan harga yang kami tawarkan selama pameran ini," ujar Khumairoh Nur Hikmah, Pemilik Goyor Sarung Tenun, Jumat (5/5/2017).

Menurut Khumairoh,  terdapat pembagian kelas-kelas dan kualitas produk sarung Goyor dipasaran. Pembagian harga tersebut, dilakukan berdasarkan kualitas bahan dasar dan pewarna.

"Sarung Goyor ada kelas-kelasnya, misalnya kelas tenun bawah, dibanderol Rp225 ribu. Dan kelas menengah ditawarkan Rp250ribu - Rp330 ribu, sementara kelas atas dibanderol Rp350 ribu," ungkapnya.

Khumairoh Nur Hikmah, yang dijumpai BATAMTODAY.COM menjelaskan, produk unggulan daerah Pemalang tersebut telah diproduksi sejak tahun 1997, dan kini produk tersebut sudah berusia sekitar 20 tahun.
Sarung tenun tradisonal yang diberi merek Matahari, diproduksi melalui tangan terampil pengrajin tenun Pemalang yang memulai usahanya melalui mitra bersama pengepul tenun di daerahnya.

Karakter yang berbeda dengan sarung lainnya, membuat sarung tenun tradisional tersebut mengambil hati para pecinta tenun tradisional. Produksi yang masih dikerjakan secara manual, dengan menggunakan alat tenun dan bukan mesin (ATBM), melewati 17 proses pengolahan hingga menghasilkan satu produk sarung Goyor.

"Semua proses dari pengerjaan benang putih sampai ke produk jadi, harus melewat 17 proses. Dan pengerjaan paling cepat satu bulan, tergantung kerumitan dan kedetailan motif yang digunakan," tuturnya.

Ditambahkannya, saat ini Sarung Goyor merek Matahari tersebut, bukan saja dipasarkan di Indonesia. Namun telah diekspor ke negara timur, seperti Somalia dan Ethiopia.

"Setiap bulannya kami mengeskpor 50 kodi atau sama dengan 1000 potong produk sarung goyor ke beberapa negara tadi," pungkasnya.

Editor: Udin