Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Masyarakat Desa Pengudang Masih Bergantung dari Hasil Laut
Oleh : CR-15
Kamis | 04-05-2017 | 16:15 WIB
nelayan-Bintan-400x192.gif Honda-Batam

Saat nelayan Pengudang Bintan melaut untuk mencari nafkah guna menghidupi keluarganya (Foto: CR-15)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Masyarakat di Desa Pengudang, Kecamatan Teluksebong, Kabupaten Bintan, sebagian besar memang berprofesi sebagai nelayan. Oleh sebab itu, ekonomi masyarakat Desa Pengudang sangat tergantung dari hasil tangkapan laut mereka.

Harafi (30), salah seorang nelayan, mengungkapkan bahwa ia menggantungkan hidupnya dan keluarga dari hasil tangkapannya saat melaut. Ia juga biasa menjaring di salah satu keramba (kelong) milik bosnya yang berada di tengah laut.

"Hasil tangkapan seperti ikan bilis dan sotong dijual ke pengumpul. Hasilnya kami bagi dua dengan sang pemilik kerambah. Kalau hasil pancingan seperti ikan, penghasilannya untuk kami sendiri," ungkapnya, Kamis (4/5/2017).

Menurut Harafi, musim angin selatan adalah waktu yang baik untuk menangkap ikan bilis dan sotong, karena angin sedang teduh. Beda dengan musim angin utara.

"Kalau sedang musim angin utara, biasanya kami tidak melaut, karena gelombang sedang besar. Jadi kami mengubah mata pencarian dengan "berkarang" dan memperbaiki kelong atau jaring yang rusak," ujar Harafi.

Desa Pengudang sendiri kaya akan hasil laut karena kelestariannya yang masih terjaga.

"Yang penting kita peduli dengan alam. Salah satunya tidak membuang sampah ke laut, karena dari laut lah mata pencarian kita berasal," imbuhnya.

Editor: Udin