Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hardiknas, Lis Minta MenPAN RB Perhatikan Kekurangan Guru di Tanjungpinang
Oleh : Habibi Khasim
Selasa | 02-05-2017 | 13:15 WIB
lispinang.jpg Honda-Batam

Hardiknas Lis Minta MenPAN RB Perhatikan Kekurangan Guru di Tanjungpinang

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Di hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2017, Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah mengangkat masalah yang sangat krusial sekali di Tanjungpinang, yakni kebutuhan guru yang sangat mendesak karena banyaknya tenaga pendidik yang pensiun.

Untuk itu, di Hardiknas ini, Lis mengharapkan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (Menpan RB) untuk memperhatikan kekurangan guru di Tanjungpinang.

Di Tanjungpinang sendiri memang baru ada pengangkatan sekitar 30 orang guru pada tahun 2016. Namun, pada tahun yang sama, guru pensiun dua kali lipat dari jumlah guru yang diangkat. Sementara, untuk mengangkat tenaga honorer, Pemerintah Kota Tanjungpinang tidak dapat menyanggupi karena keuangan daerah yang belum stabil.

"Makanya, kita harapkan MenPan RB yang turun tangan untuk memenuhi kebutuhan guru di daerah, khususnya di Tanjungpinang," tutur Lis saat diwawancarai di SMP Negeri 10, Tanjungpinang, Selasa (2/5/2017).

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan kota Tanjungpinang, Huzaifa Dadang Abdul Gani mengatakan bahwa Tanjungpinang tidak mengalami krisis. Namun, jika memang tidak ada penambahan dan terganjal juga moratorium, maka kemungkinan akan krisis.

"Sementara untuk mengangkat honorer banyak prosedur, dan keuangan kita terbatas. Jadi kita harapkan dari pemerintah pusat," tutur Dadang.

Untuk itu juga, Dadang mengharapkan, Wali Kota, Lis Darmansyah bisa melobi MenPAN RB agar menghapus moratorium PNS khusus untuk guru. Sehingga, setiap tahun bisa melakukan penambahan guru, khususnya? di Tanjungpinang.

"Moratorium harusnya tidak berlaku untuk guru, karena hampir semua daerah kekurangan guru. Makanya, kita akan mendata tentang kebutuhan real guru di Tanjungpinang. Nanti Pak Wali akan melobi ke KemenPAN RB," tutur Dadang.

Akan tetapi, menurut Dadang, yang sudah pasti kekurangan adalah guru untuk jenjang SD. Karena guru SD banyak yang pensiun.

Editor: Dardani