Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Libur Panjang Ibu-ibu PKK Lingga Latihan Buat Pupuk Nitrogen Cair
Oleh : Nurjali
Senin | 01-05-2017 | 09:03 WIB
ibu-ibulingga.jpg Honda-Batam

Libur Panjang Ibu-Ibu PKK Lingga Latihan Buat Pupuk Nitrogen Cair

BATAMTODAY.COM, Daiklingga - Memanfaatkan waktu libur panjang, ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani PKK Kabupaten Lingga menggelar kegiatan membuatan pupuk nitrogen cair yang digelar di Desa Panggak Darat Kecamatan Lingga, Minggu (30/4/17).

Kegiatan tersebut dipimpin Wakil Ketua PKK Kabupaten Lingga Maratussoliha Nizar dan diikuti dengan antusias oleh ibu-ibu kelompok wanita tani PKK Desa panggak laut beserta pengurus PKK lainnya.

"Kita berupaya untuk mensukseskan program gerakan menanam, salah satunya dengan mencari pupuk yang murah dan ramah lingkungan," kata istri Wakil Bupati Lingga itu.

Pembuatan pupuk ini bertujuan untuk memcahkan solusi persoalan pupuk yang melambung tinggi harganya, serta sulit untuk di dapat.

Sementara itu, penyuluh pertanian Nana Rohana yang menjadi intsruktur dalam kegiatan tersebut mengatakan, antusiasme para ibu itu harus membuahkan hasil. "Kita optimis harus bisa menanam dan memanen dengan hasil sempurna, karna kita tahu tanaman akan subur jika di beri unsur NPK (Nitrogen, Posphat dan Kalium)," sebutnya.

Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pupuk ini, menurut nana sangat mudah didapat. "Kita gunakan daun genjer, kaliandra, sisa-sisa sayuran dicampur 2 liter air beras ditambahkan 2 ons gula merah, dapat diganti dengan 2 butir buah bebute (maja), dan 2 ons garam untuk pemisah klorofil," tuturnya.

Proses tersebut akan di lakukan permentasi selama kurang lebih lima belas hari. Setelah dilakukan permentasi hasil dari pupuk tersebut akan disaring untuk menghasilkan pupuk yang berkualitas.

Cara menggunakannya sangat sederhana. "Aplikasi ke tanaman 1 banding 15, atau 1 liter pupuk nitrogen dapat dicampur dengan 15 liter air biasa untuk disemprot ke tanaman," jelasnya.

Cara ini menurutnya sangat ekonomis dan ramah lingkungan, "Bahkan ampasnya tadi juga bisa dimanfaatkan untuk kompos," lanjut penyuluh perempuan yang mendampingi tiga desa di Lingga ini.

Setelah ini dirinya juga akan memprogramkan kegiatan pembuatan pupuk Posphat dengan menggunakan bahan-bahan alam lainnya. "Nanti berikutnya kita akan praktek membuat pupuk posphat dan Kalium yang juga berbahan alam," tutupnya.

Editor: Dardani