Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Simak! Ini Cara Tiga Organisasi Konfederasi Buruh Peringati May Day Tahun ini
Oleh : Redaksi
Minggu | 30-04-2017 | 16:00 WIB
Mayday.jpg Honda-Batam

Ilustrasi long march buruh peringati Hari Buruh Internasional atau May Day pada 1 Mei 2017

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day pada 1 Mei 2017 akan diisi berbagai macam kegiatan perlombaan dan panggung hiburan. Namun, ada juga buruh tetap turun ke jalan melakukan aksi long march ke Istana Negara.

Ketua Umum Federasi Serikat Buruh Nusantara (FSBN) Burhanuddin menyatakan, FSBN menolak ikut dalam panggung hiburan untuk merayakan May Day. Dia menganggap aksi turun ke jalan adalah bentuk perlawanan kaum buruh.

"Kami menolak ajakan pemerintah tentang perayaan May Day dengan mengadakan pesta dan perlombaan di Tangerang. May Day tahun ini harus menjadi momentum dan perlawanan bagi kaum buruh," ujar Burhanuddin, Minggu (30/4/2017).

Rencananya, massa FSBN akan berkumpul di Bundaran HI dalam perayaan May Day tahun ini. Setelah itu mereka akan melanjutkan aksinya ke Istana Negara.

"FSBN yang berafiliasi dengan Konfederasi Kongres Aliansi Buruh Indonesia (KASBI) nantinya akan bergabung dengan seluruh Serikat Buruh Anggota KASBI yang sudah berada di bundaran HI. Setelah itu melakukan long march bersama menuju depan Istana Negara dengan membawa gurita raksasa," pungkasnya.

Hal senda juga disampaikan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal. KSPI juga akan melakukan long march menuju di Istana Merdeka.

Di depan Istana, KSPI beserta serikat buruh yang lain akan melakukan orasi dan pagelaran rakyat dan buruh, yakni marching band, pembacaan puisi, teatrikal buruh dan lagu-lagu perjuangan. Buruh akan menuntut tiga hal dalam aksi tersebut, yakni penghapusan buruh kontrak dan magang karena merupakan praktik perbudakan modern yang tidak memberikan kepastian kerja dan masa depan pada buruh.

Selanjutnya, buruh menuntut jaminan sosial, khususnya jaminan kesehatan gratis untuk seluruh rakyat serta jaminan pensiun buruh yang disamakan dengan PNS, yakni 60 persen dari upah akhir. Terakhir, buruh menolak

upah murah dan menuntut pencabutan PP 78 Tahun 2015 untuk upah yang layak.
“Berdasarkan PP 78 Tahun 2015, kenaikan upah buruh setahun hanya 10-20 dolar, itu setara dengan satu kebab,” ujar Said.

Sedangkan buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) memilih tak merayakan May Day dengan unjuk rasa. Mereka memilih merayakannya dengan memancing.

"Jadi berkaitan dengan May Day tahun 2017 ini, memang ada beberapa kegiatan yang sudah di-arrange oleh SPSI Tangerang berupa pertandingan olahraga yang ditutup tanggal 1 Mei dengan kegiatan mancing, sehingga konsentrasi kita di mancing mania," jelas Ahmad, Ketua KSPI Tangerang.

Ahmad yang juga Anggota DPRD Tangerang Fraksi PDIP itu melanjutkan, akan banyak keseruan dalam peringatan May Day kali ini. Pihaknya merancang peringatan May Day dengan kegiatan yang lebih bermanfaat dan lebih suka cita.

"Dan infonya panitia sudah menyiapkan banyak ikan yang besar-besar, dari Kapolres (Kombes Pol Asep Edi Suheri) juga ada 10 ekor kambing sebagai hadiah perlombaan, Kapolres juga ikut menyumbang," kata dia.

"Ada juga ikan yang dikasih pita. Yang kalau mancing dapat ikan yang pakai pita itu ada hadiah yang lumayan cukup membahagiakan para pekerja," lanjutnya.

Editor: Surya