Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Miris, SMP di Ibu Kota Provinsi Kepri Masih Numpang untuk UNBK
Oleh : Habibie Khasim
Kamis | 27-04-2017 | 18:02 WIB
Huzaifa-Dadang-Abdul-Gani-400x192-2742017.gif Honda-Batam

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, Huzaifa Dadang Abdul Gani (Foto: Habibie Khasim)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Dinas Pendidikan menyatakan, siap melakukan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Namun sayang, kesiapan tersebut bukanlah dilakukan di masing-masing sekolah, melainkan menumpang ke Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK) karena keterbatasan sarana dan prasarana, khususnya komputer.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, Huzaifa Dadang Abdul Gani, dari 26 SMP negeri dan swasta, ada sebanyak 13 sekolah yang mengadakan UNBK. Sementara separuhnya lagi melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNBKP).

Sekolah yang mengikuti UNBK tersebut pun kebanyakan sekolah favorit di Tanjungpinang. Akan tetapi Dadang menampik hal tersebut. Menurut dia, bukanlah masalah sekolah favorit, melainkan jarak antar SMP tersebut dengan sekolah tempat menumpang yang menjadi ukuran pemerintah.

"Tempat kita menumpang itu SMA Negeri 1, SMA 2, SMA 3. Kemudian SMK 1, SMK 2 dan SMK 3. Sementara jarak maksimal tempat menumpang sudah diatur, tidak boleh lebih dari 5 Km. Makanya, sekolah-sekolah yang melaksanakan UNBK adalah sekolah yang berdekatan," tutur Dadang saat diwawancarai di Mesjid Agung Al Hikmah, usai melakukan doa bersama siswa SMP se-Tanjungpinang.

Dadang mengatakan, sekolah yang melaksanakan UNBKP adalah SMP Negeri 9, SMP 11, SMP 12, SMP 13, SMP 14 dan beberapa sekolah swasta. Sekolah ini tersebar di kawasan Senggarang, Penyengat dan Madong.

"Jadi susah, kasihan siswa ini kalau kita tetap biarkan mereka menumpang. Karena jarak sekolah tempat menumpang jauh dari sekolah mereka," tutur Dadang.

Meskipun menumpang, Dadang mengaku senang karena siswa sudah dapat melakukan UNBK. Selain itu, mantan pejabat di Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau tersebut mengatakan pihaknya hanya menargetkan nilai siswa, bisa naik dan menjadi terbaik di se-provinsi Kepri.

"Kelulusan sudah ditentukan sekolah, kita harap anak tidak ada yang jeblok, sehingga bisa lulus. Hanya, kita menargetkan nilai siswa bisa naik, bahkan terbaik se-Kepri," tuturnya.

Editor: Udin