Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Direktrur Utama Garuda Indonesia Diharapkan Dongkrak Harga Saham
Oleh : Redaksi
Jum'at | 14-04-2017 | 08:50 WIB
bosgarudabyreuters.jpg Honda-Batam

Pahala Mansury, Dirut Garuda Indonesia. (Foto: REUTERS)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Garuda Indonesia menetapkan susunan direksi baru yang diharapkan dapat menggenjot kembali harga saham maskapai penerbangan tersebut.

RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) sudah memutuskan untuk mencopot Arif Wibowo dan menunjuk Pahala Mansury sebagai Dirut Garuda Indonesia yang baru.

Pahala Mansury yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan Bank Mandiri ditunjuk untuk memperbaiki kinerja keuangan maskapani nasional tersebut.

Sebelumnya, Garuda Indonesia melaporkan 89% penurunan laba di laporan keuangan 2016 menjadi US$8,069 juta (Rp110 miliar). Hal ini, disebutkan Garuda akibat kompetisi yang semakin ketat.

Selain itu, harga saham Garuda juga merosot tajam dari level tertinggi tahun lalu Rp565 menjadi Rp360 pada Rabu (12/04).
Namun pada Kamis (13/04), sehari setelah penunjukan Pahala seagai dirut barunya, saham Garuda langsung mengalami kenaikan sebesar 6,7%.

Analis Danareksa, Lucky Bayu, mengatakan hal ini disebabkan pasar memperkirakan ada harapan baru atas tata kelola keuangan serta perbaikan Good Corporate Governance Garuda Indonesia di masa datang.

"Reputasi Garuda sempat mengalami gangguan karena terungkapnya adanya persoalan kasus korupsi. Itu tantangan ke depan bagi presdir yang baru untuk selalu memperbaiki dan melakukan akselerasi kinerja keuangan Garuda agar lepas dari sentimen negatif tersebut," kata Lucky kepada wartawan BBC Indonesia, Mehulika Sitepu.

Selain penurunan laba yang siginifikan, menurut Lucky, sentimen negatif akibat kasus korupsi yang terjadi di tubuh Garuda juga menjadi faktor harga saham maskapai tersebut terjun bebas.

Penurunan laba Garuda, tambahnya, disebabkan pengelolaan hutang yang kurang efisien. "Hutang Garuda saat ini masih didominasi dolar sedang dolar sebelum 2017 sempat menguat ke level Rp13.800. Dengan demikian praktis menjadi beban tersendiri bagi hutang Garuda," papar Lucky.

Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan Kementerian BUMN, Gatot Trihargo, mengatakan saat ini Garuda sedang melakukan negosiasi dengan para kreditor pembelian pesawat dan diharapkan reputasi Pahala dapat meningkatkan kredibilitas, seperti dilaporkan kantor berita Reuters.

Lucky juga berpendapat bahwa masih ada potensi harga saham Garuda Indonesia untuk kembali ke level 550. "Saya kira potensi itu ada karena angka tertinggi di Rp550 adalah target Garuda berikutnya," kata Lucky.

"Fokus Garuda Indonesia menurut saya bukan untuk mencetak laba terlebih dahulu tapi bagaimana menurunkan skala hutang dan mampu mempertahankan reputasi perusahaan tersebut menjadi perusahaan yang sustainable. Barulah mengarah ke perolehan laba."

"Karena reputasi kinerja perusahaan terbuka, yang paling akhir adalah di harga saham."

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Dardani