Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jelang Pilkada Batam

Dahlan-Rudi 'Disantet' Selebaran Gelap
Oleh : Ali
Selasa | 04-01-2011 | 15:28 WIB
dr.jpg Honda-Batam

Satu hari menjelang pencoblosan pasangan Dahlan-Rudi diserang dengan selebaran gelap yang menyebut keduanya sebagai koruptor dan mafia mobil bodong

Batam, batamtoday - Sekretaris Tim Sukses Calon Walikota dan Wakil Walikota Ahmad Dahlan-Rudi, Andi S Mukhtar melapor ke Panwaslu Batam atas beredarnya selebaran gelap yang mendiskreditkan pasangan Dahlan-Rudi.

Selebaran yang ditunjukan Andi S Mukhtar berupa kertas berukuran folio dan tercetak gambar Dahlan dalam warna hitam putih tengah memeluk tumpukan uang yang banyak. Selebaran tersebut diberi judul: JANGAN PILIH LAGI WALIKOTA KORUPTOR.

Sedangkan sang calon wakil, Rudi, disebut selebaran tersebut sebagai seorang mafia yang berada dibalik kasus mobil-mobil mewah bodong di Kota Batam.

"Jelas ini merupakan black campaign (kampanye hitam),"ujar Andi Mukhtar kepada anggota Panwaslu Harianto di kantor Panwaslu Batam di kawasan Jodoh, Selasa (04/01/2011).

Andi melaporkan, selebaran gelap tersebut sedikitnya beredar di 9 wilayah kecamatan di Kota Batam, dan disebar di tempat-tempat keramaian seperti pasar, Mesjid, Musholla, dan ATM-ATM.

Ditambahkan Andi, para penyebar rata-rata dilakukan kaum ibu berusia paruh baya. Bahkan Andi mengaku pihaknya telah menangkap beberapa diantaranya, dan telah diserahkan kepada pihak kepolisian, dalam hal ini Polresta Barelang.

Anggota Panwaslu Batam bidang Penindakan Pelanggaran Kampanye, Harianto, menanggapi laporan tersebut mengatakan pihaknya akan bertindak sesuai dengan hukum, dan akan melakukan kordinasi dengan pihak kepolisian,

"Kita akan berkordinasi dengan pihak kepolisian. Karena pelanggaran demikian ada indikasi pidananya," tegas Harianto.

Andi S Mukhtar kepada batamtoday mengatakan bahwa siapapun otak di belakang penyebaran selebaran tersebut jelas telah melanggar etika demokrasi.

"Jelas kubu kami (Dahlan-Rudi, red) telah dizholimi," ujar Andi.

Kami meminta Panwaslu dan juga pihak Kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini. Kami yakin, jika diusut secara profesional maka akan dapat diketahui siapa yang menjadi dalang dari kampanye hitam ini, tegas Andi.