Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Istana Buka Kembali Wacana Pemindahan Ibukota
Oleh : Redaksi
Minggu | 26-03-2017 | 10:30 WIB

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan, Istana bakal membuka kembali kajian pemindahan Ibukota negara Republik Indonesia dari Jakarta ke daerah lain.

Jakarta nanti hanya akan menjadi pusat perekonomian atau bisnis, sementara pusat pemerintah dipindah ke daerah lain.

Ada beberapa daerah baru yang diusulkan menjadi pengganti Jakarta sebagai ibukota selain Jonggol, di Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat dan di Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah.

Namun, Jonggol dan Palangkaraya masih tetap jadi tempat favorit lokasi ibukota negara, setelah dipindah dari Jakarta.

“Kajian sudah pernah diperdebatkan di masa lalu. Katanya dulu ada studi itu. Jadi kita sedang mau cari. Karena sudah diperdebatkan, jadi kita mau cari sekarang,” kata Pratiko di Jakarta baru-baru ini.

Istana kembali membuka studi lama terkait pemindahan Ibu Kota. Salah satu wacana yang digulirkan adalah pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan.

Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Menteri. PPN/Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago menyebut dua hal yang membuat Ibu Kota harus dipindah dati DKI Jakarta.

Pertama, Pulau Jawa merupakan pulau yang paling padat di Indonesia. Namun, kepadatan penduduk tidak seimbang dengan daya tampung pulau.

“Sudah sangat tidak seimbangnya antara jumlah penduduk dan daya dukung ekosistem di Pulau Jawa,” kata Andrinof.

Andrinof mengakui kepadatan penduduk bisa diakali dengan pembangunan infrastruktur. Pemerintah juga bisa membikin regulasi sedemikian rupa untuk mengatasi kepadatan penduduk tersebut.

“Tapi kalaupun kita atasi dengan regulasi bangunan dan rekayasa pengendalian lingkungan, tekanan terhadap keseimbangan ekosistem tetap terlalu berat,” ujarnya.
Andrinof mengungkapkan, 59% penduduk Indonesia ada di Pulau Jawa. Sementara luas wilayah Pulau Jawa hanya 7% dari total luas daratan Indonesia.
Alasan kedua, pemerataan pembangunan. Kalimantan dipilih agar pemerintah mampu menggerakkan ekonomi di timur Indonesia.
“Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan tentu akan menggerakkan pemerataan pembangunan antarwilayah. Konsentrasi wilayah pembangunan akan bergeser ke wilayah-wilayah yang masih jarang penduduknya,” ujarnya.
Berdasarkan hasil kajian, 10 daerah lain yang bisa menjadi lokasi calon ibukota, selain Jonggol dan Palangkaraya adalah Sentul (Bogor), Karawang, Kuningan, Indramayu, Cirebon, Lebak, Purwokerto, Sulawesi Barat, Lampung dan Jayapura.

Editor: Surya