Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dinkes Tanjungpinang Minta Pemprov Kepri Tambah Dokter Jiwa
Oleh : Habibie Khasim
Rabu | 08-03-2017 | 17:50 WIB
Kadinkes-TPI-Rustam.gif Honda-Batam

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Rustam (Foto: dok.batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Rustam, mengatakan, saat ini di Tanjungpinang mengalami kekurangan dokter jiwa. Hal itu dikarenakan semakin menjamurnya orang dengan gangguan jiwa di Tanjungpinang. Tercatat, ada sekitar 200 orang yang bermasalah kejiwaan (gila) di Tanjungpinang.

"Sebanyak 200 orang lebih warga Tanjungpinang mengalami gangguan jiwa, yang saat ini dalam penanganan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tanjungpinang. Kita belum ada Rumah Sakit Jiwa (RSJ), maka warga yang menderita ganguan jiwa masih ditangani dengan tenaga medis ke rumah masing-masing. Dan dokternya kurang, makanya kita sudah surati Dinkes Provinsi Kepulauan Riau agar bisa ditambah," tutur Rustam saat diwawancarai, Rabu (8/3/2017).

Rustam mengatakan, di Tanjungpinang hanya satu orang, yaitu dr Saiful, yang digandeng Dinkes untuk memantau dan menangani para pasien gangguan jiwa tersebut. Menurut Rustam, infonya, permintaan tersebut akan ditanggapi dengan menambah dokter kejiwaan untuk Tanjungpinang.

"Kita sudah surati Dinkes Provinsi. Infonya akan ada penambahan dalam waktu dekat," ujar Rustam.

Rustam mengatakan, untuk gangguan kejiwaan di Tanjungpinang, sebagian besar hanya mengalami goncangan batin saja, sehingga dapat diobati di rumah. Dalam hal ini, kata dia, peran keluarga sangat penting.

Untuk itu, apabila ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa atau kelabilan perilaku dan emosi, maka Rustam mengimbau agar segera melapor ke Dinas Kesehatan, sebelum kondisinya makin parah.

"Untuk anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa, maka keluarga harus memberi perhatian lebih. Jangan justru dibiarkan karena kondisinya bisa makin parah. Biarlah dokter yang visit ke rumah pasien dan memberi terapi pengobatan. Medis akan membantu mengurangi ketidakstabilan si pasien, anggota keluarga tetap memberi dukungan moral. Selama ini, warga yang mengalami gangguan jiwa kondisinya makin parah karena tidak dilaporkan ke Dinas," terang Rustam.

Ia juga mengatakan, kunjungan dokter ke rumah pasien dilakukan guna mengurangi beban keluarga serta agar sama-sama memperhatikan si pasien yang bersangkutan, sehingga proses pengobatannya lebih cepat.

"Dari kasus gangguan jiwa yang ditangani, penyebabnya beragam. Ada yang dikarenakan gagal di bisnis, hubungan asmara, hubungan keluarga yang tak baik, narkotika dan lainnya," jelasnya.

Meski demikian, lanjutnya lagi, dengan cara kunjungan tenaga medis, sudah ada beberapa pasien gangguan jiwa di Tanjungpinang yang kembali normal dan bisa menjalankan aktivitasnya dan bisa bersosialisasi dengan bermasyarakat.

Editor: Udin