Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Program Unggulan Bupati Lingga Belum Dipahami Masyarakat
Oleh : Bayu Yiyandi
Rabu | 01-03-2017 | 15:50 WIB
wabublingga.jpg Honda-Batam

Nizar didampingi Anggota Komisi I DPRD Lingga, Alexander Welling melihat proses sosialisai dan penyaluran kartu JKLT di salah satu Puskesmas. (Foto: Bayu Yiyandi)

 

BATAMTODAY.COM, Daiklingga - Wakil Bupati Lingga, M Nizar meminta kepada jajaranya untuk lebih mengintensifkan sosialisasi program kesehatan gratis, berupa Jaminan Kesehatan Lingga Terbilang (JKLT) yang telah dianggarkannya pada APBD 2017.

 

Hal tersebut dikarenakan, program prioritas yang saat ini digencarkan bersama Bupati Lingga Alias Wello itu dilihatnya masih belum banyak dipahami masyarakat, baik penggunaan dan pemanfaatannya.

"Saya tekankan, pihak dinas terkait ataupun rumah sakit dan Puskesmas harus intensif mensosialisasikan program ini. Kita tidak mau ada keluhan lagi, bahwa program yang kita berikan gratis ini tapi nyatanya tidak gratis," ujar Nizar kepada wartawan elektronik ini, setelah meninjau penyaluran JKLT di salah satu Puskesmas, Rabu (1/2/2017)

Dia mengatakan, seperti yang belum lama terjadi, masyarakat harus dibebankan membayar sendiri untuk mendapat kesehatan walaupun sudah menerima program gratis. Sehingga, menimbulkan kesan resah dan keluhan di mata masyarakat.

"Intinya saya tidak mau lagi ada yang terjadi seperti yang ditemui Wakil Ketua I DPRD Lingga kemarin. Padahal sudah kita anggarkan untuk 5.000 jiwa masyakarat miskin ini, baik itu di BPJS maupun JKLT sendiri," ungkap Nizar.

JKLT yang diberikan dalam dua bentuk kartu, yakni gold dan silver, lanjut Nizar, masih sangat jauh dirasakan masyarakat miskin yang memiliki kartu tersebut terutama dalam hal mendapatkan pelayanan. Walaupun sudah disalurkan ke setiap RSUD dan seluruh Puskesmas yang ada di Lingga, dikatakan Nizar masih belum juga optimal dilakukan.

"Ini kalau kita lihat belum optimal sama sekali. Pelayanannya juga. Kalau seperti ini jika dibiarkan akan jadi penghalang program kita. Kita tekankan harus intensif lagi. Sekarang wadah kita sudah ada, RBTM salah satunya," beber Nizar.

Untuk itu, lanjut Nizar lagi, ia pun berharap dengan masa 100 kerja OPD yang saat ini tinggal satu bulan, yakni dinas terkait bisa melakukan program tersebut sesuai keinginan pimpinan kepala daerah demi mewujudkan kesenjangan dan kesejahteraan masyarakat. Karena hal diatas sudah dilakukannya semua demi Lingga ini terbilang sampai lapisan paling terbawah.

"Saya tidak mau ini jadi penghalang program kita. Sekali lagi saya tekankan lebih intensif lagi. Tidak hanya dinas, Puskesmas dan rumah sakit juga. Pokoknya saya tidak mau dengar lagi ada keluhan. Ini program gratis, harus gratis. Tidak ada bayar-bayar," imbuh Nizar.

Editor: Dardani