BATAMTODAY.COM, Daiklingga - Bupati Lingga Alias Wello secara resmi melantik 49 pejabat eselon IV Pemkab Lingga, Rabu (1/3/2017) pagi secara unik. Yaitu, pelantikan dilakukan di kebun cabai, Desa Batu Berdaun, Kecamatan Singkep.

Selain melantik, Awe, panggilan akrab Alias Wello, juga melakukan penanaman cabai di lokasi itu bersama sejumlah tamu undangan. Kegiatan tersebut sesuai dengan jadwal gerakan "Lingga Menanam Jilid 2" yang dimotori oleh PKK Kabupaten Lingga.

Dalam sambutannya, Awe berpesan kepada para pejabat yang telah dilantik untuk selalu berpegang kepada sumpah yang telah diikrarkan bersama dalam mengemban amanah yang telah diberikan.

"Ingat janji saudara tadi, amanah yang dibebankan sebagai abdi negera agar bisa dipertanggungjawabkan demi melayani kepentingan masyarakat dan pemerintah daerah," ujar Awe di depan pejabat yang dilantiknya.

Selain berpesan, Awe juga menceritakan momen pelantikan yang selalu dilakukannya di tempat terbuka kepada para pejabat tersebut.

Mulai dari pelantikan Sekda di Makam Merah, Istana Damnah, Daik Lingga dan juga para Eselon II, III yang menurut orang tidak lazim dilakukan yakni di Sawah Desa Sungai Besar, Kecamatan Lingga Utara. Hal itu, semata-mata dengan tujuan untuk memberikan suasana baru bagi para pejabatnya.

"Mengapa saya selalu lakukan di tempat terbuka, karena saya ingin memberi suasana baru kepada saudara untuk lebih membuka pikiran. Banyak hal yang harus kita kerjakan bersama. Jadi, saya harapkan saudara bisa menunai tugas dan amanah yang saat ini diemban oleh saudara," imbuh Awe.

Bupati Lingga itu juga mengingatkan, jangan ada sifat kesombongan dan kepongahan terhadap apa yang telah diberikan dalam sebuah jabatan. Karena hal tersebut lanjutnya hanya bersifat sementara.

"Saya ingatkan setelah saya lantik hari ini, jangan ada sifat sombong diantara saudara. Pakailah ilmu padi, semakin menunduk semakin berisi dia. Ke depan saya minta harus betul-betul bekerja dan mematuhi segala aturan yang ada, agar program kita dalam menjadikan lingga ini terbilang bisa dirasakan masyarakat secara luas," tutup Awe.

Editor: Dardani