Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Abu Sayyaf Pegang Komando Mujahidin Indonesia
Oleh : Tunggul Naibaho
Senin | 03-01-2011 | 14:46 WIB

Batam, batamtoday - Aksi teror di tanah air, diperkirakan tidak akan mengendur pada tahun 2011 ini meski Densus 88 telah banyak melakukan pengungkapan dan penangkapan-penangkapan. Namun demikian komando aksi kemungkinan besar akan dilakukan dari luar, terutama dari Mindanao, Philipina dengan tokohnya Abu Sayyaf.

Demikian disampaikan pengamat inteljen Dynno Cresbon ketika dihubungi batamtoday pertelepon Senin (3/1). Menurut Dynno kordinasi antara gerakan Mujahidin Indonesia dengan kelompok Abu Sayyaf sangat intens mengingat 3 tokoh andalan Abu Sayyaf adalah orang Indonesia yaitu, Umar Patek, Zulkifli dan Fauzi.

Tiga nama tersebut yaitu, Umar patek, Zulkifli, dan Fauzi adalah 3 nama yang paling dicari aparat Indonesia pasca peristiwa ledakan bom Bali I.

"Jadi kuat dugaan, saat ini jaringan Islam radikal tanah air dikomando dari Mindanao," ujar Dynno.

Apalagi kata Dynno, jaringan kelompok teroris di Indonesia saat ini sedang pincang dengan dibongkarnya jaringan mereka baik di Aceh, Poso, Ambon dan Banten, juga ditangkapnya sejumlah tokoh penting mereka seperti seperti Abu Tholut dan Abu Bakar Ba'asyir.

Dengan pincangnya gerakan Islam garis keras di Indonesia, maka kordinasi melebar ke wilayah Asean dan Asia Selatan. Hal itu, menurut Dynno dapat dibuktikan dengan adanya ancaman dari kelompok Islam radikal di Irak yang meminta pemerintah Indonesia segera membebaskan Abu Bakar Ba'asyir, yang jika tidak dituruti mereka mengancam akan melakukan balasan dan penculikan terhadap para penguasa Indonesia.

Kemudian, dalam waktu yang hampir bersamaan, terjadi serangan ancaman bom di KBRI di Perancis. Dan di Tanah air, dengan tertangkapnya sebuah mobil sedan Mitshubisi Galant yang terakit bom, yang belakangan diketahi milik seorang warga Perancis keturunan Maroko., membuktikan adanya kordinasi jaringan teroris internasional dengan jaringan teroris di Indonesia, jelas Dynno.

Hal ini memperkuat analisa, adanya kecenderungan pola gerak teroris Internasional akan merambah tanah air pada tahun 2011 ini. Kelompok Abu Sayap Phlipina, yang bercitra rasa Indonesia, dengan beberapa pemimpinnya asal Indonesia, memegang kunci sentral kordinasi kelompok teroris di tanah air. Sekaligus mengkonsolidasikan dengan jaringan teroris, Asia Selatan dan Asean.