Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

TPID Gelar Rapat Koordinasi di Awal Tahun 2017
Oleh : Habibie Khasim
Selasa | 31-01-2017 | 19:26 WIB
pasar_sayur_tanjungpinang-okeh.gif Honda-Batam

Pengunjung sedang berbelanja di pasar sayur Tanjungpinang (Foto: dok.batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Guna mengendalikan inflasi di Kota Tanjungpinang, khususnya menekan harga kebutuhan bahan pokok di pasaran, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tanjungpinang terus melakukan upaya dan strategi melalui rapat koordinasi TPID yang rutin dilaksanakan setiap bulannya. 

Rapat yang dipimpin oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Ali Hisyam, berlangsung di Ruang Rapat Raja Haji Kantor Sekretariat Daerah Kota Tanjungpinang, Selasa (31/1/2017). Rapat tersebut turut dihadiri stakeholder terkait, seperti Bulog, Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, BPS Kota Tanjungpinang, serta jajaran SKPD terkait.

Ali Hisyam mengatakan, untuk mengendalikan inflasi di Kota Tanjungpinang, pemko telah melakukan upaya untuk ketahanan pangan, salah satunya melakukan kerja sama dengan daerah penghasil, sementara dalam tata niaga, BUMD telah berperan aktif mengendalikan komoditi kebutuhan bahan pokok dipasaran.

"Beberapa waktu lalu, pemko telah melakukan penandatanganan MoU dengan Kabupaten Kulonprogo dan Sleman, ke depan pemko akan melakukan kerja sama dengan daerah penghasil di wilayah Sumatera," pungkasnya.

Sementara itu, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), Umar Syarif, menyatakan bahwa ketersedian stok beras untuk saat ini yang ada di gudang bulog berkisar 2.200 ton. Ketersedian stok beras ini diperkirakan akan memenuhi kebutuhan bagi masyarakat miskin (raskin) hingga 10 bulan ke depan, sedangkan untuk umum (komersil) saat ini masih cukup, begitu juga dengan harga dipasaran masih sangat stabil.

Ia menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan beras bagi masyarakat, Bulog telah melakukan operasi pasar di beberapa wilayah di Kota Tanjungpinang dan beras yang dipasarkan adalah beras dengan kulitas medium.
Namun, kata dia, untuk jenis beras tersebut masih kurang diminati masyarakat, Pasalnya warga sudah terbiasa mengkomsumsi beras dengan kualitas premium.

"Karena itu, kami akan mendatangkan sekitar 5000 ton beras dengan kualitas premium, sehingga stok beras ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Februari mendatang," ujarnya.

Dari hasil pantauan yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan dan Perindusterian Kota Tanjungpinang, Desi, selaku Kabid menerangkan, saat ini stok kebutuhan bahan pokok yang ada dipasaran seperti beras berjumlah 469 ton, minyak goreng 40.632 liter, tepung 14,5 ton, gula 55 ton, dan telur 9.224 butir, dengan jumlah stok yang tersedia dipasaran tersebut tentunya akan cukup hingga 2 bulan ke depan.

Mengingat dengan kondisi cuaca yang terjadi saat ini, ada beberapa komoditas kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga, di antaranya cabai merah naik Rp2000, cabai Rawait Rp8000, sedangkan cabai hijau mengalami penurunan sebesar Rp3000, tomat naik Rp1000, untuk jenis ikan yang mengalami kenaikan hanya pada ikan tongkol berkisar Rp4000, dan ikan selikur naik Rp1000.

"Sedangkan untuk harga kebutuhan bahan pokok lainnya tidak mengalami perubahan dan masih relatif normal". terang Desi

Editor: Udin