Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Cuaca Tak Bersahabat, Harga Cabai Rawit di Anambas Semakin Pedas
Oleh : Fredy Silalahi
Rabu | 25-01-2017 | 18:50 WIB
Cabai-rawit.gif Honda-Batam

Harga cabai rawit di Tarempa, Kecamatan Siantan pun diketahui semakin pedas. Pasalnya, ketersedian cabai sudah terbatas, sementara permintaan masyarakat semakin banyak.(Sumber Foto: republika.co.id)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Cuaca yang tidak bersahabat masih menerpa Anambas. Akibatnya, beberapa moda transportasi dari Tanjungpinang maupun Batam tidak beroperasi. Hal tersebut semakin berdampak pula pada ketersedian bahan pokok.

Harga cabai rawit di Tarempa, Kecamatan Siantan pun diketahui semakin pedas. Pasalnya, ketersedian cabai sudah terbatas, sementara permintaan masyarakat semakin banyak.

"Sebelumnya harga cabai rawit hanya Rp60 ribu per Kilogram, namun sekarang sudah tembus Rp160.000 per Kilogram. Sedangkan cabai merah, sangat langka ditemui di pasar," kata Diyah, salah satu ibu rumah tangga.

Dia mengakui, kejadian tersebut kerap terjadi di bulan Desember hingga pertengahan bulan Februari, karena kondisi cuaca yang tidak bersahabat.

"Fery cepat dari Tanjungpinang dan Batam tidak beroperasi, padahal itu yang diandalkan masyarakat untuk mendatangkan bahan pokok. ‎Bahkan kapal Pelni dan Kargo juga jarang berlayar, ini yang membuat stok barang tak mencukupi di pasar," terangnya.

Dia juga mengeluhkan kehadiran Tol Laut ke Anambas, yang tidak menjadi sasaran tepat bagi ibu rumah tangga. Pasalnya, kehadiran Tol Laut hingga saat ini belum mampu mengurangi disparitas harga.

"Tol Laut sudah hampir setahun beroperasi, tetapi sasarannya tidak tepat dirasakan masyarakat. Kami hanya berharap, agar ke depannya pemerintah daerah mampu campur tangan terhadap harga barang serta ketersediaan bahan pokok," ujarnya mengakhiri.

Editor: Udin