Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ingin Bola Indonesia Berjaya, Jokowi Gelar Ratas, Ini Hasilnya..
Oleh : Redaksi
Rabu | 25-01-2017 | 08:12 WIB
ratas-jokowi-setkab.jpg Honda-Batam

Presiden Jokowi saat memimpin Ratas sepak bola Indonesia. (Foto: Setkab RI)

 

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Rapat Terbatas (Ratas) terkait sepak bola Indonesia digelar Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi, Selasa (24/1) sore di Kantor Presiden, Jakarta. Wakil Presiden Jusuf Kalla ikut serta, termasuk para menteri.

 

Para menteri, yaitu Menko Polhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko PMK Puan Maharani, Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menpora Imam Nahrawi, Menkominfo Rudiantara, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Mendikbud Muhadjir Effendy, Menristekdikti M. Nasir.

Selain itu hadir juga Ketua Umum KONI Toni Suratman, Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi dan Ketua Bekraf Triawan Munaf.

Jokowi menegaskan bahwa pemerintah siap untuk memberikan perhatian untuk sepak bola nasional. Namun, ia tidak melupakan cabang olahraga lain.

“Oleh sebab itu, pemerintah akan terus memberikan perhatian untuk mempercepat pembangunan sepakbola nasional kita. Meski juga perlu dicatat bahwa pembinaan pada cabang olahraga yang lainnya juga akan diteruskan,” kata Presiden Jokowi.

Menurut Jokowi, sepak bola merupakan olahraga yang digemari di berbagai kalangan masyarakat. Sepak bola dijelaskan Presiden, bisa menyatukan kita, menyatukan bangsa Indonesia.

Untuk itu, pertama-tama Presiden Jokowi meminta agar pembinaan sepak bola dilakukan sejak usia dini. “Jangan sampai hanya berharap sepak bola kita akan maju di tingkat regional maupun dunia jika pembinaan usia dini ini dilupakan,” tuturnya.

Presiden meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), juga di Perguruan Tinggi, Menristekdikti untuk memberikan perhatian, baik dengan melakukan pembinaan secara berjenjang di sekolah, memperbanyak sekolah-sekolah sepak bola, maupun menggalakkan kompetisi usia dini.

Yang kedua, Presiden Jokowi meminta dilakukannya pembenahan total terhadap sistem dan tata kelola kompetisi sepak bola nasional agar lebih kompetitif, lebih berkualitas, yang mengusung fair play, dan sistem kompetisi yang baik akan memunculkan bibit-bibit pemain muda dari berbagai daerah yang potensial.

“Saya sudah mendapatkan laporan banyak dari Ketua Umum PSSI dan kita optimistis dengan sistem dan cara yang akan kita benahi terus-menerus, kita meyakini bahwa sepak bola Indonesia ke depan akan lebih baik lagi,” ujar Presiden.

Terkait dengan pembinaan itu, menurut Presiden, langkah ketiga yang harus dilakukan adalah pembenahan manajamen klub. Untuk itu, Presiden juga akan meminta masukan dan keinginan-keinginan dari PSSI seperti apa.

Sementara, langkah keempat terkait dengan penyiapan infrastruktur stadion atau tempat latihan yang memenuhi syarat, Presiden Jokowi sudah meminta kepada Menpora (Menteri Pemuda dan Olahraga) agar lapangan sepak bola di kampung-kampung, di desa-desa, agar diperbaiki dan dijaga, dipertahankan sebagai ruang publik masyarakat.

“Jangan sampai lapangan terbuka tersebut dialihfungsikan untuk kepentingan lain, apalagi untuk kepentingan komersial. Sudah seharusnya jumlah lapangan justru semakin diperbanyak,” tegas Presiden yang juga berharap keterlibatan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) lebih banyak dalam pembinaan ini.

Sumber: Sportsatu
Editor: Dardani