Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Program 100 Hari Kerja

Kadisdik Lingga Siap Mundur Jika Tak Mampu Tingkatkan Kualitas Pendidikan
Oleh : Nurjali
Kamis | 19-01-2017 | 13:14 WIB
Disdik-Lingga1.jpg Honda-Batam

Acara silaturahmi dan temu ramah Dinas Pendidikan Lingga di Gedung Nasional Dabosingkep, Kamis (19/1/17). (Foto: Nurjali)

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lingga, Kasiman mengatakan siap mundur dari jabatannya jika dalam 100 hari kerja tak mampu membawa perubahan.

 

"Saya sudah sampaikan ke Bupati dan wakil, saya siap mundur jika dalam seratus hari ini gagal melakukan pemerataan guru, pengawas dan melakukan perubahan bidang pendidikan," kata Kasiman dengan tegas di hadapan para guru saat acara silaturahmi dan temu ramah, di Gedung Nasional Dabosingkep, Kamis (19/1/17).

Ia mengungkapkan, untuk merealisasikan program seratus harinya, akan bertindak tegas melakukan evaluasi kepada Kepala Sekolah dan Pengawas yang tidak mampu menjalankan program-program yang telah disusun.

"Saya juga akan tindak tegas Kepala Sekolah yang tidak disiplin dan tidak mampu memberikan perubahan di sekolah masing-masing," ucapnya.

Menurutnya, salah satu program yang akan diterapkan adalah menggunakan program whatsapp dalam melakukan pemantauan kegiatan belajar mengajar. Dimana setiap guru akan terkoneksi ke grup kepala sekolah yang sudah di buatnya.

"Jadi tiap hari kepala sekolah harus posting foto kegiatannya mulai dari pagi masuk ke sekolah, biar kita bisa memantau," jelas mantan kepala Dinas PU dan Asisten Pemkab Lingga ini.

Mengenai pemerataan guru dan mutasi serta rotasi di tubuh guru, Kasiman berpesan kepada Kepala Sekolah untuk lebih mengedepankan kwalitas, psikologis dan nurani jangan ada unsur politik dalam menempatkan guru nanti.

"Guru jangan berpolitik, dan jangan tempatkan guru terlalu jauh dari keluarga biar kinerjanya bisa maksimal," sebutnya.

Dirinya juga meminta agar setiap sekolah mencarikan formula agar siswa disekolah lebih kreatif salah satunya dengan mengubah pola pendidikan selama ini yang dinilainya masih banyak peserta didik yang tidak menghormati guru.

"Kita berharap juga ada program satu hari berbahasa Inggris, " ungkapnya.

Editor: Yudha