Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Satya Yudha kembali Jadi Wakil Ketua Komisi VII DPR
Oleh : Irawan
Selasa | 17-01-2017 | 17:14 WIB
pergantian_wakilketua_komisiVII.jpg Honda-Batam

Pelantikan Wakil Ketua Komisi VII DPR Satya W Yudha menggantikan Fadel Muhammad dari Fraksi Partai Golkar

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Politikus Partai Golkar Satya Widya Yudha hari ini dilantik menjadi Wakil Ketua Komisi VII DPR. Yudha dilantik menjadi pimpinan Komisi VII DPR menggantikan Fadel Muhammad.

Pelantikan Satya Widya Yudha berlangsung di ruang rapat Komisi VII DPR di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/1/2017). Pelantikan dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto.

Pelantikan berlangsung dari pukul 13.00 hingga 14.00 WIB. Agus Hermanto berharap, dengan pergantian kepemimpinan ini, Komisi VII akan dapat terus melanjutkan kinerja yang baik dan meningkat seperti dalam bidang energi biotermal.

"Semoga betul-betul memberikan perhatian dan harapannya untuk masalah biotermal ini. Semoga bisa lebih lagi menguatkan. Komitmen ini kita bangun terus. Kita juga harus mendukung Perjanjian Paris untuk menjaga lingkungan kita. Dengan energi biotermal inilah kita mendapat energi sekaligus menjaga lingkungan kita," ujar Agus Hermanto dalam acara pelantikan tersebut.

Tak lupa, politikus Partai Demokrat ini mengucapkan selamat kepada Satya Widya Yudha.

"Kami mengucapkan selamat kepada Bapak Satya Widya Yudha yang dipercaya menjadi pimpinan Komisi VII DPR ini," tutupnya.

Pada akhir acara pelantikan, baik Agus, Fadel, maupun Yudha bersalaman. Tak lupa, palu sebagai simbol pimpinan diberikan kepada Yudha.
Dalam kesempatan tersebut, Satya demikian sapaan akrabnya, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar yang telah kemballi memilih dirinya sebagai Wakil Ketua Komisi VII DPR RI.

“Insyaallah ke depan kita akan melanjutkan semua komitmen-komitmen yang sudah kita sepakati dan menjadi keputusan Komisi VII didalam mengelola baik itu di sektor energi dan tidak kalah penting masalah lingkungan hidup,” kata Satya.

Masalah lingkungan hidup, menurutnya, merupakan komitmen yang sangat luar biasa. Karena DPR telah mensepakati Perjanjian Paris dimana memerlukan sinergitas dengan beberapa kementerian dalam rangka mencapai apa yang telah dikomitkan yaitu untuk mengurangi emisi karbon 29%.

“Jadi ini merupakan satu sektor yang tidak kalah penting di Komisi VII, begitu pula di sisi riset dan teknologi yang kita tidak henti-hentinya memacu supaya inovasi teknologi bisa menjembatani terhadap keterpurukan daripada cadangan fosil yang kita miliki saat ini,” jelasnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Fadel Muhammad menjelaskan bahwa dirinya mendapatkan tugas dan diminta untuk mengerjakan tugas yang lain dari Partai Golkar, namun sementara ini sampai dengan akhir masa sidang ini ia masih tetap berada di Komisi VII.

Secara jujur, Fadel mengungkapkan bahwa ia minta ijin kepada Partai Golkar untuk mendampingi isterinya yang diminta oleh rakyat Gorontalo dan didukung enam partai yaitu PDIP, PPP, Gerindra, PKB, Perindo dan Nasdem untuk mengikuti Pilkada di sana.

Ia menegaskan, beberapa tugas di Komisi VII menanti, kilang minyak adalah sebuah keharusan yang harus dibuat dan sudah merupakan kesepakatan Komisi VII, dan dua UU yang sedang dikerjakan baik UU Migas maupun UU Minerba.

“Saya menghaturkan terima kasih kepada teman-teman atas kerjasama yang baik selama ini dan saya mohon maaf jika selama saya selama memimpin bersama dengan teman-teman yang lain ada hal-hal yang kurang. Juga saya haturkan terima kasih kepada Tim Sekretariat dan Staf Aahli yang rajin bekerja membantu kami. Semoga Komisi VII tetap Berjaya.” pungkasnya.

Editor: Surya