Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kenaikan Harga untuk Hidup Lebih Baik
Oleh : Redaksi
Senin | 16-01-2017 | 15:38 WIB

Oleh Dharma Ariawan

JIKA kondisi ekonomi rakyat di lapisan bawah masih ada yang sulit seperti saat ini, tentunya sangat tidak setuju dan bijak apabila kebijakan pemerintah yang baru-baru ini telah memberlakukan kenaikan TDL (Tarif Dasar Listrik), menaikkan harga BBM nonsubsidi sebesar Rp 300, dan sebelumnya pemerintah juga telah menaikkan tarif pengurusan surat-surat kendaraan bermotor.

 

Hal ini seharusnya tidak serta merta berdampak kepada harga kebutuhan pokok lainnya seperti kebutuhan sandang, pangan dan papan. Sebab tidak menutup kemungkinan selalu ada pihak yang mengambil.keuntungan dengan cara yang tidak benar seperti spekulan.

Kebijakan pemerintah menaikan harga BBM, tarif dasar listrik hingga biaya kepengurusan STNK pasti memang menimbulkan pro-kontra ditengah masyarakat.

Menurut penulis kenaikan tersebut dapat dimaklumi dan wajar lantaran benar bahwa negara kita saat ini sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang ditandai dengan keseriusan pemerintah dalam melakukan pemerataan pembangunan fasilitas dan infrastruktur publik dari Sabang hingga Marauke dan juga memberikan pelajaran bagi para pemain-pemain lama atau oknum yang mengambil untung dari kondisi ini.

Oleh karena itu, pemerintah harus berani bertanggung jawab untuk memberikan transparansi akan dialokasikan kemana dana yang dihimpun tersebut sehingga tidak menjadi pertanyaan masyarakat, serta kedepannya masyarakat kelak tidak dihantui oleh rasa khawatir dan ketakutan menyangkut kenaikan bilamana kesemuanya itu dapat dirasakan manfaat oleh bersama.

Dengan menetapkan kebijakan tarif baru tersebut, pemerintah tentunya memiliki pertimbangan yang sangat matang guna peningkatan pelayanan dan profesionalisme kinerja aparat pemerintah di lapangan.

Sekali lagi, dengan berbagai rencana yang telah disiapkan pemerintah untuk tetap menjaga kondisi perekonomian Indonesia sekaligus meningkatkan kesejahteran masyarakat ekonomi bawah. Untuk itu, apapun bentuk kebijakannya sebaiknya kita dukung, karena tidak mungkin pemimpin suatu negara mau mencelakakan rakyat yang telah memilihnya.*

Penulis adalah pemerhati masalah sosial ekonomi