Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Aset Perpustakaan di Lingga Tak Terurus, Kepala KPAD Baru Cari Solusi
Oleh : Nur Jali
Senin | 16-01-2017 | 15:14 WIB
perpustakaan-di-Lingga.gif Honda-Batam

Perpustakaan yang hanya berjarak beberapa meter dari SMA Negeri 2 Singkep ini, disamping kumuh, tak terurus dan  jarang dibuka, juga memiliki referensi buku yang terbatas. Akibatnya, masyarakat khususnya pelajar menjadi tidak berminat berkunjung ke perpustakaan yang masih dimiliki Prov Kepri ini (Foto: Nur Jali)

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Kantor Perpustakaan dan Arsip (KPAD) Kabupaten Lingga masih bingung mencari solusi untuk mengaktifkan kembali beberapa perpustakaan dan taman bacaan yang ada di Lingga, yang merupakan aset Provinsi Kepri.

Di antaranya adalah perpustakaan yang terletak di depan SMA Negeri 2 Singkep dan Taman Bacaan Masyarakat yang ada di Kuala Raya, Kecamatan Singkep Barat.

"Kedua aset itu kemarin sudah saya minta staf saya untuk mengecek statusnya," kata Ayuzar, Kepala KPAD Kabupaten Lingga, kepada BATAMTODAY.COM, Senin (16/1/17).

Dari hasil pengecekan yang dilakukan oleh stafnya tersebut, untuk perpustakaan yang ada di depan SMA Negeri 2 Singkep, hingga saat ini masih milik Provinsi Kepri, sehingga dirinya akan mencari jalan ke luar agar perpustakaan tersebut dapat dihibahkan ke Kabupaten Lingga.

"Perpustakaan itu aset Pemprov, jadi kita berharap dihibahkan ke kita, supaya lebih mudah pengelolaannya," kata Ayuzar.

Sementara itu untuk Taman Bacaan Masyarakat di Kuala Raya, hingga saat ini stafnya masih mengecek administrasinya, untuk mengetahui di mana pengelolaan aset tersebut. "Yang di Kuala Raya sampai hari ini, kita masih cek administrasinya karrna saya baru hari ini masuk kantor," jelasnya.

Dari hasil pantauan BATAMTODAY.COM di lokasi perpustakaan milik Pemerintah Provinsi Kepri tersebut, terlihat sangat sepi dan kumuh, tidak ada satupun staf atau penjaga di lokasi tersebut, ruang perpustakaan juga terkunci.

Bahkan menurut beberapa siswa-siswi yang ada di SMA Negeri 2 Singkep mengatakan, mereka tidak pernah sama sekali melihat ada aktivitas di perpustakaan tersebut, karena penjaga di kantor itu sangat jarang terlihat.

"Kami kira sudah tutup, kemarin pernah mau coba-coba ke sana, tapi tidak pernah terlihat terbuka," sebut Yana, salah satu siswa yang coba kami dikonfirmasi.

Jarak antara sekolah dengan perpustakaan tersebut sangat dekat, hanya beberapa meter saja. Menurut salah satu guru yang enggan menyebutkan namanya saat ditemui mengatakan, jaraknya memang dekat hanya saja referensi buku di perpustakaan tersebut sangat minim.

"Kemarin kita pernah cek isi bukunya waktu buka, tapi isinya lebih lengkap di perpustakaan sekolah kita, jadi bagaimana orang mau ke sana?" ujar guru tersebut.

Editor: Udin