Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dadang Akui LKS Tidak Membuat Siswa Kreatif
Oleh : Habibie Khasim
Jum'at | 13-01-2017 | 14:26 WIB
Kadisdik-Tanjungpinang,-dadang.gif Honda-Batam

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, Huzaifa Dadang Abdul Gani (Foto: dok.batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, Huzaifa Dadang Abdul Gani, mengakui bahwa keberadaan Lembar Lerja Siswa (LKS) tidak banyak memberi manfaat untuk siswa. Dadang juga mengatakan bahwa LKS tidak membuat siswa kreatif, karena mereka hanya mengerjakan soal-soal yang ada, tanpa praktek ataupun usaha yang keras untuk memperoleh pengetahuan.

"Memang LKS tidak menunjukkan kreativitas. Buku ini hanya mengambil saduran dari buku pokok dan berisikan soal-soal untuk dijawab, itu menurut saya tidak kreatif," tutur Dadang saat diwawancarai Jumat (13/1/2017).

Akan tetapi, tidak ada ketegasan dari Dadang terhadap larangan penjualan LKS ini. Pasalnya, kata dia, banyak juga wali murid yang setuju dengan keberadaan LKS ini. LKS dianggap sebagai buku pelajaran tambahan yang bisa meningkatkan pengetahuan siswa.

Baca: Menanti Ketegasan Walikota Tanjungpinang untuk Guru yang jadi Calo LKS

"Kita tidak serta merta mengatakan LKS ini haram, karena siswa membutuhkan buku pelajaran tambahan. Semakin banyak buku memang makin bagus," tutur Dadang.

Dari kaca mata Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Kepulauan Riau ini, yang menjadi permasalahan mengapa LKS diributkan adalah proses jual beli yang menyebabkan orangtua jadi susah.

"Itu penyebab mengapa pemerintah melarang karena buat siswa susah. Tapi pada prakteknya, setelah guru melakukan rapat bersama wali murid, ternyata tidak sedikit wali murid juga senang dengan ada buku tambahan," tuturnya.

Expand