Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kenaikan Harga Cabai hanya Terjadi di Jawa, Sumatera dan Kalimantan
Oleh : Redaksi
Minggu | 08-01-2017 | 08:45 WIB
enggartiasto_lukito.jpg Honda-Batam

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah mengklaim kenaikan harga cabai hanya terjadi di beberapa daerah, seperti Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Melambungnya harga cabai dikarenakan kurangnya pasokan di daerah-daerah tersebut.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjelaskan, pemerintah sudah berupaya untuk menekan harga cabai. Salah satu caranya ialah dengan membantu distribusi cabai ke daerah yang kekurangan pasokan cabai.

Kemendag bekerjasama dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan). Kemendag dan Kementan memetakan daerah mana saja yang membutuhkan pasokan cabai.

"Dengan upaya yang kita lakukan yaitu mengambil atau mengirimkan cabai rawit merah dari daerah yang Pak Dirjen hortikultura sudah turun ke lapangan, tahu sentra mana yang lebih murah, kirim ke daerah yang terhambat pengirimannya. Sehingga ada stabilitas harga," jelas Enggar di Jakarta, Sabtu (7/1/2016).

Enggar mengungkapkan, pengiriman cabai sudah dilakukan beberapa hari ini. Terutama, semenjak harga cabai melonjak tak terkendali di beberapa daerah supaya harga bisa segera ditekan.

"Penurunan harga di beberapa daerah sudah terjadi karena sudah mulai mengirimkan cabai tersebut," ungkap Enggar.

Sementara itu, untuk memastikan stok cabai aman, Ditjen Hortikultura melakukan pemantauan langsung di lapangan. "Beberapa hari ini tim hortikultura turun ke lapangan," ucap Dirjen Hortiluktura Kementan Spudnik Sujono.

Kemudian, kata Spudnik, Ditjen Hortikultura sejak lama sudah melakukan kemitraan dengan kelompok tani. Ia akan memanfaatkan kemitraan tersebut untuk membantu mengamankan stok cabai ke depannya.

"Saya punya mitra dengan kelompok tani. Minggu besok satu ton (cabai) kirim ke Bali, Samarinda, Jakarta, sesuai arahan Mendag juga," jelas Spudnik.

Editor: Surya